Foto: Istock |
Departemen Kesehatan Taipei mengandung zat karsinogen atau pemicu kanker bernama etilen oksida melebihi batas pada dua produk mi instan, salah satunya produk asal Indonesia. Ditegaskannya, senyawa kimia tersebut berkaitan dengan risiko limfoma dan leukemia.
Kedua produk mi instan yang dimaksud adalah Indomie varian Rasa Ayam Spesial dari Indonesia dan Ah Lai White Curry Noodles dari Malaysia.
Mengacu pada informasi di situs web Biro Zat Beracun dan Kimia di bawah Administrasi Perlindungan Lingkungan Tingkat Kabinet, etilen oksida beracun jika dikonsumsi atau dihirup. Selain berisiko menyebabkan limfoma dan leukemia, etilen oksida dapat menyebabkan iritasi serius pada kulit dan mata jika bersentuhan dengan zat tersebut. Bahkan pada kondisi lainnya, bisa memicu cacat lahir dan keturunan.
Dikutip dari The Star, Kepala Divisi Makanan dan Obat-obatan Departemen Kesehatan Taipei, Chen Yi-ting menyebut, temuan tersebut berasal dari inspeksi mi instan secara acak di kota. Pihak departemen melakukan pengecekan terhadap 30 produk dari supermarket, toko serba ada, hypermarket, pasar basah tradisional, toko makanan Asia Tenggara dan importir grosir di kota.
Lebih lanjut Dikutip dari Taiwan News, pada bumbu mi instan produk Indonesia, ditemukan mengandung 0,187 mg/kg etilen oksida. Sedangkan pada saus mi instan dari Malaysia, ditemukan sebanyak 0,065 mg/kg etilen oksida.
Menurut Departemen kesehatan Taipei, Taiwan belum menyetujui penggunaan etilen oksida sebagai pestisida, juga tidak mengizinkan penggunaan gas etilen oksida untuk tujuan desinfeksi. Perusahaan harus menerapkan prosedur pemantauan mandiri sekaligus memastikan bahwa bahan baku dan produk mematuhi Undang-Undang.
Kini, Kementerian Kesehatan telah memerintahkan agar produk-produk mi instan yang tidak memenuhi syarat segera ditarik dari rak-rak toko.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Indomie di Taiwan Ditarik gegara Etilen Oksida, Sefatal Apa Efeknya ke Badan?"