Wamenkes RI Dante Saksono Harbuwono menilaii pemanfaatan AI (Artificial Intelligence) bisa mengatasi keterbatasan tenaga medis. (Foto: Nafilah Sri Sagita K/detikHealth) |
Perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) mulai dirasakan di berbagai aspek kehidupan, termasuk kesehatan. Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono menuturkan teknologi AI pun berkembang di berbagai sektor kesehatan.
"Jadi Artificial Intelligence itu berkembang di semua sektor. Tadi ada beberapa (inovasi) yang konsultasi curhat menggunakan AI misalnya," ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023).
Dante mengatakan selain konsultasi, teknologi AI telah dimanfaatkan untuk melakukan mapping terhadap pola dari penyakit-penyakit yang ada.
"Jadi tadi ada inovasi di mana dilihat pola dari pre diabetes menjadi diabetes, komplikasi diabetes, itu polanya oleh AI dipelajari, dan sebagainya," imbuhnya.
Dante menyebut pemanfaatan AI ini dapat membantu mengatasi permasalahan medis di Indonesia. Salah satunya yakni terkait keterbatasan tenaga medis di daerah.
"Representasi foto rontgen, laboratorium dan sebagainya, mungkin nanti bisa dalam bentuk AI. Ini diperlukan untuk mengatasi keterbatasan tenaga medis dan spesialis yang ada di daerah yang terbatas jumlahnya," paparnya.
"Jadi dengan AI ini nanti akan dipermudah," sambungnya.
Salah satu aplikasi yang memanfaatkan teknologi AI tersebut adalah Fatkilla. CEO Fatkilla Jonathan Luhur menyampaikan aplikasi miliknya memanfaatkan AI untuk menyusun program diet yang terpersonalisasi dan lebih akurat bagi penggunanya.
"Program diet kita itu sekarang dipowered juga AI dan machine learning. Gunanya untuk bikin program untuk setiap klien yang lebih akurat. Karena kalau data-driven (hasilnya) lebih akurat," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Tenaga Medis Terbatas, Bakal Diatasi Pakai AI? Ini Prediksi Wamenkes RI"