Ilustrasi anjing rabies (Foto: Getty Images/iStockphoto/Tatyana) |
Rabies adalah salah satu penyakit yang perlu diwaspadai orang tua lantaran bisa terjadi pada anak-anak. Terlebih jika memiliki hewan peliharaan di rumah, seperti anjing. Hal ini karena rabies paling sering ditularkan oleh gigitan hewan.
Meskipun bisa dicegah secepat mungkin dengan vaksin, tetapi bagi anak-anak yang sistem kekebalan tubuhnya masih rendah, rabies bisa menjadi sangat berbahaya.
Rabies disebabkan infeksi virus RNA dari keluarga rhabdovirus yang masuk ke tubuh melalui gigitan atau cakaran hewan yang menyerang otak dan sistem saraf. Penyakit ini termasuk penyakit yang berbahaya karena bisa menyebabkan kematian. Anggota UKK Penyakit Infeksi Tropik Ikatan Dokter Indonesia (IDAI), Dr dr Novie H Rampengan SpAK, DTM&H, MCTM (TP), membeberkan sejumlah gejala rabies pada anak.
"Bagi manusia dewasa dan anak-anak itu kurang lebih sama. Jadi tanda gejalanya itu umum, seperti lesu, demam, nyeri, sakit tenggorokan. Kemudian berlanjut jika tidak diobati, bisa mengalami gangguan sensoris, seperti kesemutan, atau rasa panas di lokasi gigitan," ucapnya dalam media briefing, Sabtu (17/6/2023).
Apabila tak kunjung diobati, anak yang terkena rabies dapat mengalami gejala hydrophobia, seperti takut air, udara, hingga cahaya.
"Kenapa itu bisa terjadi? Karena kalau kena air dia merasa seperti tercekik, atau kena udara dia merasa seperti tercekik, akibatnya ia tidak mau minum, akibatnya air liurnya terkumpul. Waktu air liurnya terkumpul itu virus rabies juga ada di situ. Biar berlanjut terus ia akan sulit bernapas atau mengalami henti jantung, hingga kematian," ucapnya
Karenanya, ia menghimbau untuk para orang tua apabila anak digigit hewan rabies, segera melakukan beberapa pencegahan, seperti mencuci dengan air mengalir menggunakan sabun selama 10-15 menit dan dibawa ke puskesmas atau RS terdekat.
"Bila sudah timbul gejala, maka 99 persen pasien akan meninggal," sambungnya lagi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "IDAI Ungkap Gejala Rabies pada Anak, Bisa Sefatal Ini Jika Tak Ditangani Segera"