Hagia Sophia

17 June 2023

Jakarta Termasuk Kota dengan Kualitas Udara Buruk, Ini Dampaknya ke Paru-paru

Pemandangan 'kabut polusi' di DKI Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Fauzan)

DKI Jakarta terpantau menjadi negara dengan kualitas udara terburuk di dunia. Mengutip laman IQAir, indeks kualitas udara di DKI pada Minggu (17/6/2023) pukul 8.00 berada di angka 158 atau tidak sehat.

Bahkan, penampakan polusi belakangan mulai menyerupai kabut. Ini tentu membuat orang-orang khawatir akan dampak kesehatan yang bisa ditimbulkan.

Dokter spesialis paru dr Erlang Samoedro, SpP (K) mengungkapkan kondisi udara yang penuh polusi seperti saat sekarang ini berpotensi menimbulkan berbagai penyakit. Ada dua dampak kesehatan yang dapat timbul, yakni dampak jangka pendek atau akut, dan dampak jangka panjang.

"Ada dua efeknya, jangka pendek, efek akut, dan ada efek jangka panjang," paparnya di agenda e-Life detikcom, Jumat (16/6/2023).

dr Erlang menjelaskan efek jangka pendek lebih rentan dialami kelompok berisiko seperti anak-anak dan orang tua yang mengidap komorbid atau penyakit penyerta.

"Efeknya besar terutama pada orang-orang yang rentan. Jadi ada populasi yang berisiko seperti anak-anak, orang tua yang punya komorbid. Kejadian akutnya bisa mempermudah terjadinya infeksi, debu dari kabut-kabut itu bisa merusak pertahanan sistem saluran napas sehingga memudahkan infeksi di paru," urainya.

Selain itu, ia menyebut polusi udara juga bisa membuat penyakit pernapasan seperti asma dan rhinitis kambuh.

"Alergi seperti asma itu bisa kambuh ketika cuacanya berdebu seperti sekarang ini. Kekambuhan juga bisa terjadi pada yang punya masalah di hidung seperti rhinitis karena lebih sensitif pada debu," ujarnya.

Sedangkan, efek jangka panjang dari polusi udara dapat memicu penyakit kardiovaskular seperti stroke dan jantung.

"Kalau kita nggak berhenti menghirup asap dan debu tadi, bisa terjadi gangguan di kardiovaskular. Contohnya, stroke dan sakit jantung, polusi udara meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke," tegasnya.

Ia menambahkan beberapa penelitian menunjukkan polusi udara juga dapat menurunkan tingkat lamanya hidup (life expectancy).

"Ada beberapa penelitian yang menyebutkan polusi udara berhubungan dengan tingkat lamanya hidup, jadi menurunkan umur," tandasnya.
























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kualitas Udara di Jakarta Awur-awuran, Bisa Begini Efek 'Kabut Polusi' ke Paru"