Penyelamatan bocah terjebak di hutan Amazon. Foto: Colombian Air Force/Handout via REUTERS |
Empat bocah korban kecelakaan pesawat di Hutan Amazon, Kolombia ditemukan selamat setelah 40 hari. Ternyata, ibu dari empat anak tersebut Magdalena Mucutuy Valencia dikabarkan sempat bertahan hidup selama empat hari sebelum meninggal dunia sejak insiden yang terjadi pada 1 Mei silam.
"Putri saya telah memberitahu saya bahwa ibu mereka masih hidup selama empat hari," kata ayah anak-anak itu, Manuel Ranoque, dikutip dari NY Post, Selasa (13/6/2023).
Magdalena saat itu dalam kondisi terluka parah. Mengetahui ajalnya akan menjemput Magdalena secepatnya, ia meminta anak-anaknya untuk pergi meninggalkannya.
"Sebelum dia meninggal, dia berkata kepada mereka, 'mungkin kamu harus pergi. Kalian akan melihat pria seperti apa ayahmu, dan dia akan menunjukkan cinta besar yang sama seperti yang telah aku tunjukkan padamu,'" sambung Ranoque.
Anak-anak Magdalena, Lesly Jacobombaire Mucutuy (13), Soleiny Jacobombaire Mucutuy (9), Tien Ranoque Mucutuy (4) dan bayi Cristin Ranoque Mucutuy pergi meninggalkan sang ibu.
Keempat bocah itu bertahan hidup selama 40 hari dari sekantong tepung singkong (farina). Selain itu, bocah-bocah tersebut juga bertahan hidup dengam mengonsumsi biji-bijian dan buah-buahan yang jatuh dari reruntuhan yang mereka temukan di daerah tersebut.
Insiden ini juga menewaskan dua orang dewasa lainnya. Mereka adalah sang pilot yang bernama Hernando Murcia Morales, dan seorang pemimpin suku bernama Yarupar Herman Mendoza Hernández.
Sebelumnya, anak-anak itu berhasil ditemukan pada Jumat (9/6/2023) oleh anjing dan anggota militer serta kelompok masyarakat setempat.
Berita tentang wasiat memilukan ibu mereka muncul bersamaan dengan detail menakjubkan lainnya tentang perjuangan keempat bocah tersebut untuk tetap bertahan hidup.
Diketahui, helikopter sempat menjatuhkan kotak makanan saat tim militer menjelajahi wilayah itu melalui jalur udara. Kemudian, muncul penyelamat bersamaan dengan anjing yang mencari anak-anak.
Menurut pihak berwenang, anjing penyelamat membuat bocah-bocah itu ketakutan dan memilih untuk bersembunyi.
"Mereka ketakutan di luar sana, dengan gonggongan anjing," kata paman mereka, Fidenxio Valencia.
"Mereka bersembunyi di antara pepohonan, mereka berlari," sambung Fidenxio.
Tim penyelamat juga membunyikan rekaman suara nenek mereka melalui speaker dari yang mendesak mereka untuk tinggal di satu tempat. Tujuannya, agar orang lain dapat menemukan dan membantu mereka.
Ternyata, anak-anak tersebut juga tetap merasa ketakutan.
"Mereka mendengar pesan itu, dan mereka takut. Mereka bersembunyi di semak-semak agar tidak ditemukan," kata Alicia Mendez, jurnalis El Tiempo, kepada Guardian.
"Setiap kali (tim pencari) dekat, mereka bersembunyi. Kami tidak tahu apa yang ada di kepala kecil mereka," kata Mendez.
Fidenxio mengatakan ia merasa senang karena keempat keponakannya ditemukan dalam keadaan hidup. Meskipun dalam keadaan dehidrasi dan kekurangan gizi.
"Kami berada dalam kegelapan, tapi sekarang fajar telah menyingsing, dan saya telah melihat cahayanya," katanya.
Dia menyebut Lesly, anak pertama dari keempat bersaudara tersebut, memimpin adik-adiknya ke tempat yang aman dan menjaga mereka tetap hidup. Berbekal pengetahuannya tentang fauna Amazon, Lesly dan keempat adiknya berhasil menghindari banyak jenis-jenis buah beracun.
Jenderal Pedro Sanchez, yang memimpin upaya penyelamatan, mengatakan keempat bocah itu ditemukan di tempat terbuka sekitar 3 mil (4,82 km) dari lokasi kecelakaan Cessna hampir enam minggu kemudian.
"Anak-anak kecil sudah sangat lemah," kata Sanchez.
"Mereka hanya cukup kuat untuk bernapas atau meraih buah kecil untuk makan sendiri atau minum setetes air di hutan," sambungnya.
Para pejabat mengatakan mereka mampu bertahan hidup karena hutan sedang panen dan subur dengan buah-buahan.
Anak-anak dan ibu mereka, yang merupakan anggota komunitas Pribumi Huitoto, melakukan penerbangan dari desa Ararcuara ke San Jose del Guaviare. Tragisnya, pesawat kecil tersebut mengalami kerusakan mesin dan jatuh ke dalam hutan yang gelap.
Sebelumnya, tim penyelamat menemukan reruntuhan dan tubuh orang dewasa pada 16 Mei. Namun, nihil tanda-tanda dari keberadaan bocah-bocah itu.
Militer Kolombia mengirim 150 tentara ke hutan untuk menemukan anak-anak yang hilang. Mereka menemukan petunjuk berupa jejak kaki, botol bayi, dan 'popok' bayi, di tengah hutan yang lebat.
Saat ini, keempat bocah tersebut sedang menjalani masa pemulihan di sebuah rumah sakit di Bogota, Kolombia.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ibu 4 Bocah yang Selamat di Hutan Amazon Sempat Buat Wasiat, Begini Isinya"