Hagia Sophia

14 June 2023

Selain Fajri, RSCM Pernah Tangani Kasus Obesitas Lainnya

Seorang pria obesitas di Tangerang dievakuasi menggunakan forklift. BPBD Kota Tangerang sampai membongkar pintu rumah untuk evakuasi. (dok Ist)

Kasus obesitas kembali menjadi sorotan publik Tanah Air. Muhammad Fajri, warga Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang, menjadi viral di media sosial lantaran memiliki berat badan mencapai 300 kg.

Namun Fajri bukanlah pengidap obesitas ekstrem pertama yang mencuri perhatian. Sebelumnya, terdapat sejumlah kasus obesitas yang mendapat perhatian masyarakat Indonesia.

Berikut beberapa kasus obesitas di Indonesia yang pernah mendapat sorotan khalayak ramai.

1. Titi Wati
Titi adalah wanita asal Kalimantan Tengah yang menjadi viral pada 2019 karena memiliki berat badan 350 kg. Kondisi ini bahkan membuat Titi tidak berdiri karena tidak kuat menopang berat badannya.

Dokter pun memvonis kondisi Titi sebagai kategori obesitas morbid yang perlu segera ditangani melalui tindakan operasi.

"Bila sudah seekstrem ini sih lebih baik untuk segera mengambil tindakan operasi bariatrik, atau juga operasi pengecilan lambung," ungkap dokter spesialis gizi klinik dari RS Pondok Indah-Puri Indah, dr Raissa E Djuanda, M Gizi, SpGK, saat dihubungi detikHealth, Senin (7/1/2019).

2. Satia Putra
Pada tahun yang sama, warga Indonesia kembali dibuat heboh oleh kasus obesitas yang menimpa Satia Putra, bocah berusia tujuh tahun asal Kabupaten Karawang yang memiliki bobot 97 kg.

Orang tua Satia mengungkapkan putra mereka memang memiliki kebiasaan makan yang lebih daripada anak seusianya. Dalam sehari, Satia terbiasa makan hingga 9 piring nasi dan lauk, ditambah camilan lainnya. Menurut sang ayah, nafsu makan Satia meningkat drastis setelah disunat.

Kala itu, Satia dianjurkan untuk menjalani operasi bariatrik guna mengontrol nafsu makannya. Anjuran tersebut ditolak pihak keluarga. Satia meninggal pada Sabtu, 28 September 2019 setelah mengalami sesak napas.

3. Sunarti
Sunarti adalah pasien obesitas ekstrem yang menjadi sorotan publik sekitar awal 2019. Wanita asal Kabupaten Karawang itu diketahui memiliki berat badan yang mencapai 149 kg.

Untuk menstabilkan kondisinya, Sunarti sempat menjalani operasi bariatrik guna mengurangi nafsu makannya. Sayang, Sunarti meninggal dunia pada 2 Maret 2019 tak lama setelah pulang dari rumah sakit.

4. Aria Permana
Selain Satia, kasus obesitas juga dialami oleh bocah asal Karawang lainnya, Aria Permana. Bahkan, Aria saat itu sempat mendapat julukan The World's Fattest Boy atau Bocah Tergemuk di Dunia.

Untuk mengatasi kondisinya, Aria menjalani prosedur bariatrik atau operasi pemangkasan lambung untuk mengontrol nafsu makannya. Ia juga mengontrol pola makan dengan tidak mengonsumsi makanan instan maupun minuman manis.

Tak hanya itu, Aria juga sempat mendapatkan pelatihan khusus dari atlet binaraga kenamaan Indonesia, Ade Rai, untuk menurunkan berat badannya.

5. Muhammad Fajri
Beberapa hari terakhir sosok Fajri menjadi perhatian netizen Indonesia. Pasalnya, warga Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang ini memiliki berat badan yang mencapai 300 kg.

Karena kondisinya itu, Fajri pun dievakuasi ke RSUD Kota Tangerang. Proses evakuasinya pun dilakukan menggunakan forklift dan mobil pickup untuk membawa Fajri ke rumah sakit.

Untuk mendapat penanganan yang lebih memadai, Fajri kemudian dirujuk ke RSCM Pusat di Jakarta. Saat ini, Fajri berada di bawah pengawasan ketat tim dokter spesialis RSCM yang berasal dari berbagai disiplin keilmuan.

"Pasien ditangani oleh tim dokter multi-disiplin keilmuan, di antaranya Anestesiologi dan Perawatan Intensif, Respirologi, Endokrin-Metabolik, Gastro-Enterologi, Kardiologi, Ilmu Penyakit Dalam, Bedah Digestif, Bedah Vaskuler, Urologi, Neurologi, Psikiatri, Dermatologi Venerologi, Rehabilitasi Medik, Gizi Klinik, dan tim nakes lainnya," pungkas Humas RSCM Yogi dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Selasa (13/6/2023).
























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "5 Kasus Obesitas Ekstrem di RI, Pria 300 Kg di Tangerang Bukan yang Pertama"