Hagia Sophia

05 July 2023

Heboh Bayi Lahir Prematur, Beratnya Tidak Sampai 1 Kg

Ilustrasi bayi lahir. (Foto: iStock)

Rumah sakit di Amerika Serikat mengadakan pesta 'kelulusan' seorang bayi prematur yang lahir pada usia 22 minggu. Bayi tersebut dianggap 'keajaiban' dan bak mukjizat bisa bertahan sampai sekarang.

Zahraliz Francis Angueira, hanya seukuran kaleng soda ketika dia lahir pada Februari 2023 di Rumah Sakit Saint Francis di Hartford, Connecticut, AS. Dia lahir dengan berat 12,4 ons atau sekitar 325 gram.

Zahraliz adalah bayi terkecil yang pernah lahir di rumah sakit tersebut.

Ibu Zahraliz, Neyshaliz Angueira (19) dari Waterbury, dirawat di St. Francis pada 18 Februari saat melahirkan prematur. Dia didiagnosis dengan infeksi pernapasan dan dipindahkan ke Unit Perawatan Intensif (ICU).

"Kaki saya bengkak, tidak ada sensasi di kaki saya, sakit perut dan punggung bawah saya sakit, yang saya kira akibat kecelakaan mobil baru-baru ini," katanya kepada TODAY dikutip Selasa (4/7/2023).

Dokter juga menyebut kondisi serviks Angueira kecil, yang meningkatkan risiko persalinan prematur dan kelahiran prematur. Angueira sempat dirawat di rumah sakit setempat sebelum mengalami pembukaan 3 cm.

Kehamilannya disebut sangat berisiko sampai bayinya diperkirakan tidak selamat. Namun akhirnya bayinya disebut akan dirawat di NICU setelah lahir.

"Saya melahirkan seperti batuk. Itu adalah kelahiran termudah yang pernah ada," bebernya.

Kelahiran Zahraliz disebut 'sangat prematur', lahir sebelum minggu ke-28 kehamilan. Masalah medis jangka pendek untuk bayi prematur termasuk masalah jantung atau pernapasan saat belajar, kesulitan penglihatan atau pendengaran.

Rumah sakit menyebut Zahraliz sebagai "mikro-preemie" - dan "keajaiban".

"Kami mencoba yang terbaik tetapi biasanya bayi-bayi ini tidak berhasil keluar dari ruang bersalin dan masuk ke NICU," kata Dr. Jose Arias-Camison, direktur NICU di Rumah Sakit Saint Francis.

"Tiga hingga lima hari pertama sangat penting bagi bayi-bayi ini dan sulit bagi keluarga mereka."

Arias-Camison mengenang kondisi kelahiran Zahraliz, mengatakan bobotnya hanya seukuran telapak tangan. Kulitnya seperti transparan dengan mata yang tertutup rapat.

Dokter mengatakan Zahraliz mengalami displasia bronkial, kondisi paru-paru pada bayi baru lahir. Kondisi ini kerap terjadi pada bayi yang lahir prematur.

"Secara perkembangan, kami akan memantaunya dengan sangat cermat tetapi masa depannya terlihat cerah," kata Arias-Camison. "Dia melakukan lebih baik daripada yang pernah kita pikirkan."

Pada 29 Juni, Zahraliz keluar dari rumah sakit setelah 128 hari. Dia kini berbobot 3,3 kg dan menjalani perawatan di rumah.
























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "RS Ini Bikin Pesta Kelulusan Bayi Super Prematur, Bobotnya Tak Sampai 1 Kg"