 |
| Cuaca panas di China. (Foto: AP/Mark Schiefelbein) |
China melaporkan kematian seorang pemandu wisata akibat sengatan panas, saat perjalanan tur di Summer Palace di Beijing, China, Minggu (2/7/2023). Ini terjadi di tengah gelombang panas menyengat yang tengah melanda China.
"Dia langsung dibawa ke rumah sakit setelah menunjukkan gejala. Tetapi, sayangnya pemandu tersebut meninggal setelah intervensi darurat yang gagal," tulis laporan tersebut, dikutip dari Global Times, Selasa (4/7/2023).
Diketahui, pemandu wisata itu bermarga Gong berusia 48 tahun. Ia telah menjadi pemandu wisata penuh waktu untuk tim wisata outbound.
Menurut salah satu rekannya, Gong sudah merasa tidak nyaman setelah memimpin rombongan tur ke Summer Palace selama satu jam. Namun, ia tetap bersikeras untuk membawa rombongan siswa menggunakan bus.
Rekannya yang lain, Liu, juga mengungkapkan bahwa Gong merasa tidak enak badan setelah memperkenalkan tempat-tempat wisata di Summer Palace.
"Ia adalah satu-satunya anak di keluarganya. Ayah Gong berusia 80 tahun dan tinggal sendirian karena ibunya menderita Alzheimer beberapa tahun lalu dan sekarang berada di panti jompo," tutur Liu.
Seorang anggota staf di biro perjalanan tempat Gong bekerja mengatakan mereka akan secara aktif menindaklanjuti insiden tersebut. Menurut laporan, suhu saat kejadian berkisar antara 35 hingga 36 derajat celcius pada siang hari.
Insiden yang dialami Gong memicu diskusi hangat tentang pencegahan serangan panas. Para ahli memperingatkan bahwa periode sengatan panas yang berisiko antara pukul 10 pagi dan 4 sore. Sebab, itu merupakan suhu tertinggi selama periode ini.
Orang-orang telah disarankan untuk menghindari keluar selama periode ini, dan untuk menghindari paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama. Temperatur yang tinggi memiliki dampak tertentu untuk orang yang beraktivitas di ruang terbuka, termasuk untuk kelompok lansia, orang sakit, hingga anak muda.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Suhu Panas di China Makan Korban, Pemandu Wisata Tewas Imbas Heatstroke"