Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/klebercordeiro) |
Lebih dari 700 ribu warga Inggris mengalami gejala berkepanjangan pasca terpapar COVID-19. Angkanya meningkat sebesar 53 persen dari sebelumnya di 260 ribu kasus pada Januari 2020.
Gejala terbanyak yang dikeluhkan adalah depresi dan kecemasan. Kedua faktor yang memicu banyak usia produktif terlalu lelah dan sakit untuk bekerja.
Dibandingkan sebelum pandemi, ada tambahan 412.000 orang berusia 16 hingga 64 tahun yang tidak dapat bekerja karena mengalami gejala berkepanjangan dalam tiga bulan hingga akhir Mei. Angkanya naik 20 persen.
Sementara jumlah usia produktif yang tidak bekerja karena alasan pensiun dini dan tanggung jawab merawat, kini lebih rendah daripada sebelum pandemi.
"Sebagian besar dari lebih dari 2,5 juta orang usia kerja yang sakit jangka panjang melaporkan berbagai kondisi kesehatan. Hampir satu juta melaporkan lima atau lebih masalah kesehatan, naik 42 persen dari 2019," kata Kantor Statistik Nasional Inggris.
Kategori kesehatan buruk yang paling umum yang ditemukan meliputi depresi, gangguan saraf, kecemasan. Disusul masalah di punggung, leher.
Seiring dengan laporan tersebut, Layanan Kesehatan Nasional Inggris, telah meningkat menjadi 7,4 juta pada Mei dari 4,6 juta pada Januari 2020.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Bukti Nyata Long COVID di Inggris, 700 Ribu Warganya Alami 2 Gejala Ini"