 |
| Polusi udara di DKI. (Foto: Rifkianto Nugroho) |
Kualitas udara DKI Jakarta terpantau kembali 'ambyar'. Berdasarkan catatan IQ Air, kategori kualitas udara ibu kota Jumat (28/7) sejak pukul 2 dini hari hingga 10:19 WIB berada di zona merah.
Klasifikasi merah menandakan 'alarm' kualitas udara di level tidak sehat dengan air quality index (AQI) 154. Konsentrasi PM 2.5 di Jakarta bahkan berkali-kali lipat di atas pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Konsentrasi PM 2.5 di Jakarta saat ini 12 kali lipat melampaui pedoman atau batas aman kualitas udara yang baik menurut WHO," demikian penjelasan IQ Air, dikutip Jumat (28/7/2023).
Pantauan detikcom di waktu yang sama, sedikitnya ada tujuh wilayah termasuk DKI Jakarta dengan kategori merah atau kualitas udara tidak sehat. Tiga wilayah dari Jawa Barat yakni Pasarkemis, Cileungsir, Bekasi. Disusul Surabaya, Serang, hingga Tangerang Selatan.
Berdasarkan catatan air AQI di Kamis (27/7) Jakarta bahkan menempati kota paling berpolusi di dunia. Masyarakat diimbau agar selalu mengenakan masker saat di luar ruangan, menutup jendela sementara waktu demi terhindar polusi, memakai air purifier, hingga menunda berolahraga di outdoor.
Dokter spesialis paru dr Erlang Samoedro, SpP (K) sempat menjelaskan polusi udara semacam ini bisa berdampak serius, baik dalam jangka waktu pendek hingga panjang.
Menurut dr Erlang, efek jangka pendek lebih rentan dialami kelompok berisiko, seperti anak-anak hingga lanjut usia yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta.
"Kejadian akutnya bisa mempermudah terjadinya infeksi, debu dari kabut-kabut itu bisa merusak pertahanan sistem saluran napas sehingga memudahkan infeksi di paru," ucapnya dalam sesi bincang eLife detikcom (16/6).
"Alergi seperti asma itu bisa kambuh ketika cuacanya berdebu seperti sekarang ini. Kekambuhan juga bisa terjadi pada yang punya masalah di hidung seperti rhinitis karena lebih sensitif pada debu," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kualitas Udara DKI Lagi 'Ampun-ampunan', 12 Kali Lipat Lampaui Batas Aman WHO!"