Hagia Sophia

26 July 2023

Sekitar 200 Ribu Penduduk Singapura Tidak Merasakan Ginjalnya Bermasalah

Ilustrasi ginjal. (Foto: Getty Images/iStockphoto/pepifoto)

Singapura dalam beberapa waktu terakhir diterpa 'badai' kasus gagal ginjal. Lebih dari 300 ribu orang di Singapura dilaporkan mengalami penyakit ginjal kronis, penyakit awal yang akhirnya menyebabkan gagal ginjal.

Tercatat ada sekitar 9 ribu orang yang mengalami gagal ginjal. Namun itu diprediksi hanyalah puncak gunung es. Menurut laporan Singapore Renal Registry tahun 2021, ada sekitar enam pasien gagal ginjal baru setiap harinya.

"Itu baru kasus yang terdeteksi. Untuk setiap 10 diagnosis, diperkirakan lima hingga tujuh orang tidak mengetahui kondisi mereka," ucap Kepala Kedokteran Ginjal RS Tan Tock Seng Yeo See Cheng dikutip dari CNA, Selasa (25/7/2023).

Itu berarti 200 ribu orang diperkirakan menjalani hidup tanpa mengetahui bahwa ginjal mereka bermasalah. Jika hal ini dibiarkan, penyakit ginjal kronis dapat menjadi gagal ginjal.

Ada banyak pasien yang baru mengetahui kondisinya ketika ia sudah mengalami gagal ginjal. Yeo mencatat sekitar sepertiga dari pasien yang ditanganinya baru sadar setelah kondisinya memburuk.

Ketika sadar, pasien biasanya sudah berada di 'ambang kegagalan' karena kerusakan yang ada tidak dapat diperbaiki lagi. Pasien harus mulai melakukan dialisis atau cuci darah untuk seumur hidupnya, kecuali melakukan transplantasi.

"Ini seperti pembunuh senyap. Karena pada tahap awal (penyakit ginjal kronis), pasien tidak memiliki gejala apapun. Merasa sehat, normal, meski fungsi ginjalnya menurun," kata Yeo.

"Banyak pasien bahkan tidak menyadarinya sampai mereka berada di stadium lima, yang juga dikenal sebagai gagal ginjal," sambungnya.

Diabetes tipe satu dan dua menjadi penyebab paling umum penyebab penyakit ginjal kronis di Singapura. Penyebab lainnya juga termasuk hipertensi, peradangan, dan faktor genetik.



























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kasusnya Meroket, 5 dari 10 Warga Singapura Tak Sadar Ginjalnya Bermasalah"