Mandy Moore. (Foto: Emma McIntyre/Getty Images) |
Penyanyi Moore mengabarkan anaknya yang berusia dua tahun, August, mengidap kondisi langka. Dikenal dengan sindrom Gianotti-Crosti.
Pada postingan yang diunggah 28 Juli lalu, dirinya menunjukkan beberapa bagian kulit August tampak memiliki ruam parah.
"Bocah manis ini bangun dengan ruam gila pada hari Sabtu pagi," ceritanya, sembari menekankan ruam tiba-tiba muncul tanpa keluhan gejala awal lain.
"Ternyata itu adalah ruam virus masa kanak-kanak yang muncul secara spontan yang disebut sindrom Gianotti-Crosti. Itu ada di seluruh kakinya dan punggung, juga lengannya, tetapi tidak ditemukan di area tubuh lain. Tidak ada yang bisa dilakukan selain krim steroid di malam hari. Dan itu bisa bertahan 6 hingga 8 minggu," lanjutnya, dikutip dari Fox News, Senin (31/7/2023).
Apa itu Sindrom Gianotti-Crosti?
Sindrom Gianotti-Crosti adalah ruam yang biasanya menyerang anak kecil. Kadang-kadang disebut acrodermatitis, sering dilaporkan terjadi pada masa kanak-kanak. Ruam menyebar di lengan, kaki, dan wajah. Ini dapat memicu rasa gatal dan tidak nyaman.
Sindrom Gianotti-Crosti diyakini menjadi reaksi berlebihan kekebalan atau imunitas tubuh terhadap virus. Ruam akan muncul saat anak pulih dari penyakit seperti infeksi saluran pernapasan. Tidak memiliki efek yang bertahan lama, tetapi bisa mengkhawatirkan.
Apa Penyebab Sindrom Gianotti-Crosti?
Sindrom Gianotti-Crosti memicu ruam yang gatal dan area kulit melepuh. Ini biasanya dimulai pada bokong dan menyebar, seringkali ke wajah jika sudah di fase ekstrem.
Paling sering terjadi pada anak-anak di bawah usia 9 tahun dan anak-anak dengan riwayat kondisi kulit seperti dermatitis atopik, Orang dewasa juga bisa tertular, biasanya wanita lebih rentan daripada pria.
Dokter tidak yakin mengapa beberapa virus menyebabkan respons Gianotti-Crosti. Ada asumsi luas bahwa itu adalah bagian dari respons kekebalan terhadap virus, tetapi para ahli tidak tahu persis mengapa beberapa orang mendapatkannya sementara yang lain tidak.
Pemicu paling umum untuk sindrom Gianotti-Crost bisa beragam, meliputi:
- Coxsackievirus (penyakit tangan, kaki, dan mulut)
- Virus Epstein-Barr (mononukleosis menular)
- Sitomegalovirus (CVM)
- Infeksi enterovirus (sering dilihat sebagai infeksi pernapasan)
- Virus ECHO (sering dilihat sebagai penyakit gastrointestinal atau meningitis virus)
- Virus sinkronisasi pernapasan (RSV)
- Hepatitis B
Ruam Gianotti-Costi terlihat seperti wabah lepuh yang muncul di kulit anak. Ruam sering muncul pertama kali di dekat pantat, kemudian menyebar ke lengan, kaki, dan wajah. Lepuh bervariasi dalam ukuran dan dapat diisi dengan cairan. Mereka mungkin berwarna merah muda, merah, atau coklat.
Lepuh bisa menjadi gatal atau tidak nyaman. Anak-anak juga mungkin mengalami pembengkakan hati atau limpa, tetapi konsultasi dokter diperlukan untuk memastikan gejala tersebut.
Ruam biasanya berlangsung sekitar empat minggu, meski bisa bertahan selama delapan minggu. Itu akan hilang dengan sendirinya. Ruam biasanya tidak menyebabkan jaringan parut pada kulit. Mungkin ada bintik hitam yang tertinggal di kulit, tapi umumnya memudar setelah enam bulan. Gejala lain juga akan hilang seiring waktu.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Anak Mandy Moore Kena Sindrom Gianotti Crosti, Penyakit Apa Itu?"