Hagia Sophia

01 August 2023

Kabar Kurang Menggembirakan untuk Warga RI yang Pernah Kena COVID-19

Foto: Getty Images/iStockphoto/oonal

Beberapa orang yang pernah terkena COVID-19 mengeluhkan gejala yang tak kunjung hilang, meski mereka telah dinyatakan sembuh dari infeksi virus Corona. Sejumlah keluhan yang sering muncul misalnya napas pendek, gampang pusing, hingga kesulitan berkonsentrasi dan mengingat sesuatu (brain fog).

Sebenarnya, apa pemicu di balik kondisi tersebut? Mengapa bisa ada orang mengalami gejala COVID-19 berkepanjangan, sementara beberapa penyintas lainnya bahkan tak pernah mengalami gejala sama sekali?

Menjawab itu, dokter spesialis paru dr Erlina Burhan, SpP(K), menjelaskan umumnya kondisi long COVID dialami oleh orang-orang lanjut usia, atau orang yang memiliki riwayat penyakit penyerta. Durasi gejala long COVID pun bisa berbeda pada setiap pasien.

"Kita tahu dari literatur itu ada yang cepat sembuh, ada yang tiga bulan, enam bulan, satu tahun, bahkan ada yang lebih dari satu tahun. Sekarang kita masih teliti, pelajari, kira-kira apa sih yang bisa membuat meminimalisir long COVID ini," ungkapnya saat ditemui detikcom di aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Salemba, Jakarta Pusat, Senin (31/7/2023).

"Biasanya orang tua, orang dengan komorbid dan pada saat serangan lumayan berat. Tapi kalau yang ringan-ringan sih jarang ya walaupun ada. Ada satu-dua (pasien) ringan saja tapi kok jadi gampang lemas ya. Padahal bahkan nggak dirawat," imbuhnya.

dr Erlina juga menjelaskan, berdasarkan pengalaman praktiknya, hingga kini masih ada sejumlah pasien yang mengeluhkan gejala COVID-19 meskipun mereka telah sembuh dari infeksi Corona. Pengobatan pada pasien-pasien tersebut cenderung bersifat multidisiplin, lantaran gejala yang dikeluhkan beragam. Misalnya sesak, nyeri dada, mudah lemas, dan mudah pelupa.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dokter Paru Bawa Kabar Tak Enak Buat Warga +62 yang Pernah COVID!"