Foto: detikcom |
Jakarta diguyur hujan lebat hari ini, Selasa (19/8/2023). Berdasarkan pantauan detikcom, hujan turun di kawasan Jakarta Selatan sekitar pukul 13.25 WIB.
Terpantau di situs IQAir, hujan tersebut juga menyebabkan peningkatan signifikan terhadap indeks kualitas udara di Jakarta. Berdasarkan pantauan, Air Quality Indeks (AQI) atau indeks kualitas udara di Jakarta saat ini berada di angka 100 (sedang) dari yang sebelumnya 172 (Tidak Sehat) pada pukul 8.00 WIB pagi tadi.
Lantas, apakah hujan lebat tersebut berdampak pada kadar polusi di udara Jakarta? Menurut Perekayasa Ahli Utama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tri Handoko Seto, hujan yang terjadi hari ini menurunkan kadar polusi secara signifikan.
"Seharusnya hujan itu menurunkan kadar polusi secara teori," ujarnya saat dihubungi detikcom, Selasa (19/8).
"Jadi saya meyakini secara substansi tentu saja ini mestinya menurunkan polutan secara signifikan," sambungnya.
Meski begitu, ia mengatakan hal ini bisa saja tidak tampak pada alat pemantau. Sebab, partikel butir air dari hujan rintik kerap disalahartikan oleh mesin sebagai polutan.
"Persoalannya adalah hujan lebat ini tidak merata dua ada sebagian daerah yang hujannya hanya rintik-rintik. Itu mengakibatkan udara dipenuhi partikel butir air yang ukurannya sangat halus. Itu kadang-kadang bisa saja terdeteksi sebagai polutan, padahal itu butir-butir air," jelasnya.
"Kemungkinan alat akan menunjukkan pengukuran yang valid setelah kejadian (hujan) ini," imbuhnya.
Hasil Teknologi Modifikasi Cuaca
Lebih lanjut, Seto mengatakan hujan yang terjadi pada hari ini merupakan hasil teknologi modifikasi cuaca yang dilakukan BMKG. Sebelumnya, BMKG memang mengatakan ada potensi awan muncul pada 19-21 September.
"Berdasarkan prediksi potensi awan itu, maka kita mengaktifkan posko TMC kita untuk menyemai awan-awan itu untuk menjadi hujan. Dia memang berhasil, sejak kemarin hujannya cukup lumayan walaupun kemarin hujannya masih di selatan, di Bogor, di Sentul, di Depok, tapi hari ini hujannya lebih merata, lebih ke utara sehingga sebagian wilayah Jakarta ada hujan," paparnya.
Untuk hari ini, lanjutnya, TMC dilakukan dengan mengoperasikan dua pesawat yang melakukan penyemaian terhadap bibit awan.
"Hari ini dilakukan TMC dengan menggunakan dua pesawat. Satu pesawat itu melakukan penyemprotan air kabut guna meluruhkan polutan. Yang kedua, TMC untuk menyemai awan supaya awannya menjadi hujan, ini kita lakukan 3 sortie penyemaian. Jadi total ada 6 sortie penyemaian yang dilakukan hari ini," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Polusi DKI 'Tiarap' Sore Ini, Efek Hujan Lebat? Begini Kata BMKG"