Hagia Sophia

14 October 2023

Krisis RS Terjadi di Jalur Gaza Usai Serangan Rudal oleh Israel

Foto: Reuters

Krisis rumah sakit terjadi di Jalur Gaza setelah serangan rudal dilakukan Israel. Tidak hanya itu, pemadaman listrik juga terjadi akibat penolakan Israel untuk mengizinkan pasokan bahan bakar.

Seperti yang diketahui, mayoritas sumber listrik masyarakat Gaza termasuk rumah sakit masih menggunakan generator diesel. Bahkan, listrik hanya tersedia selama tiga sampai empat jam setiap harinya.

Pihak Kementerian Kesehatan Palestina pada Rabu mengungkapkan terdapat gangguan layanan kesehatan di Gaza. Rumah sakit tidak memiliki tempat tidur yang cukup untuk menampung korban luka dari pemboman Israel.

"Rumah sakit telah kehabisan kapasitas tempat tidur. Orang-orang yang terluka dan sakit harus terbaring di lantai ketika agresi Israel meningkat," ucap pihak Kemenkes Palestina dikutip dari AA, Jumat (13/10/2023).

Pihak Kemenkes Palestina menambahkan bahwa pemadaman listrik yang terjadi juga menimbulkan bahaya bagi pasien-pasien yang sedang dirawat. Kondisi tersebut dinilai dapat menyebabkan bencana kesehatan.

"Kami menganggap pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas nyawa orang-orang yang terluka dan sakit. Karena hal ini telah menguras sistem kesehatan dan melemahkan kapasitasnya," tambahnya.

Kemenkes Palestina mengatakan bahwa situasi yang terjadi di Gaza tidak boleh dibiarkan begitu saja. Diperlukan tindakan segera untuk mengamankan tindakan medis pada pasien yang mengalami luka-luka.

Pada kesempatan berbeda, Kepala Departemen Operasi Kemenkes Palestina Hani Hamada mengatakan bahwa rumah sakit di Gaza dipenuhi oleh korban luka-luka. Seluruh pasien berada dalam kondisi serius dan memerlukan intervensi yang cepat.

"Kami menyerukan semua pihak terkait untuk segera melakukan intervensi guna menyelamatkan ribuan orang yang terluka dengan membuka koridor yang aman untuk mengangkut kebutuhan medis yang mendesak ke fasilitas kesehatan dan memindahkan mereka yang terluka keluar dari Jalur Gaza," ucap Hamada pada Kamis.

"Selain itu, kami meminta agar delegasi medis dikirim ke kota tersebut. untuk mendukung tim medis di kota," pungkasnya.

Menurut Kemenkes Palestina jumlah warga yang tewas di Jalur Gaza meningkat menjadi 1.537 orang. Korban tewas termasuk 500 anak-anak dan 276 wanita, serta 6.612 korban mengalami luka-luka.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Korban Membludak, Kemenkes Palestina Sebut RS Gaza Kehabisan Tempat Tidur"