(Foto: AP/Rui Vieira) |
Trent Alexander-Arnold menyelamatkan Liverpool dari kekalahan, sekaligus merebut satu poin penting di markas Manchester City. Permainannya mengundang pujian.
Alexander-Arnold tampil penuh saat Liverpool bertandang ke Manchester City di Etihad, Sabtu (25/11/2023) malam WIB, dalam lanjutan Liga Inggris. Golnya di menit ke-80 memastikan 'Si Merah' memaksakan skor 1-1, setelah tertinggal akibat gol Erling Haaland.
Turun sebagai bek kanan, Alexander-Arnold memainkan perannya sebagai gelandang tambahan di lini tengah Liverpool. Golnya itu pun lahir dari ekspresinya terhadap peran inverted full-back: menusuk ke celah pertahanan Man City yang dibuka oleh para penyerang Liverpool.
Satu hal lain yang membuat bek kanan legendaris Manchester United Gary Neville terpukau adalah kemampuannya mengolah bola. Bek 25 tahun itu mengontrol dengan apik lalu langsung menyepaknya pada kesempatan kedua, sehingga Ederson tak punya cukup waktu untuk bertindak.
"Ini pemain yang sensasional, penendang bola yang enggak sering Anda lihat. City punya pemain yang cedera, Kevin de Bruyne, yang merupakan kelas dunia dalam hal pengiriman umpan dan menendang bola dan juga mengoper. Trent Alexander-Arnold setara dengannya," ujar Gary Neville kepada Sky Sports dan dikutip Football365.
"Dia bermain sebagai gelandang tengah untuk porsi 50-60% di pertandingan. Dia maju mencetak gol, mengkreasikan gol-gol dan assist, dan meraih statistik yang tak bisa dicapai para pemain sayap dan gelandang kanan. Dia punya materi untuk jadi bek kanan terbaik sepanjang masa," tambahnya.
Meski demikian, Neville melihat Trent Alexander-Arnold masih punya pekerjaan rumah untuk memoles aspek pertahanannya. Tak perlu jadi yang terbaik dalam bertahan, tapi itu akan cukup menjadikannya bek terbaik di dunia.
"Yang perlu dia lakukan sebagai bek itu semikompeten saja, enggak perlu jadi bek kanan terbaik di dunia dalam hal bertahan. Anda enggak mengharapkannya jadi Azpilicueta, yang sebaliknya merupakan bek kanan bertahan yang sangat bagus," sambungnya.
"Tapi yang seharusnya dia lakukan bukanlah sebuah beban, dan ada saat-saat dalam tiga atau empat tahun terakhir di mana hal itu menjadi fitur yang menonjol dalam pertandingan besar Liverpool, di mana dia terlalu mudah untuk ditembus dan terlalu mudah untuk diserang."
"Dia perlu, ketika Liverpool dan timnas Inggris dalam tekanan, menjadi bek yang teguh dan tangguh juga, itu sesuatu yang saya rasa bisa ditambahkan dalam permainannya."
Artikel ini telah tayang di sport.detik.com dengan judul "Alexander-Arnold Dipuji Setara De Bruyne dalam Kemampuan Ini"