Ilustrasi dirawat (Foto: Getty Images/iStockphoto/gorodenkoff) |
Sherri Rollins, seorang wanita di California Utara, AS, membagikan kisahnya berjuang melawan kanker usus besar yang ganas dua kali. Kejadian itu bermula saat Rollins sering mengalami sakit punggung pada tahun 2017.
Awalnya ia kira sakit yang dialaminya itu merupakan sakit punggung biasa. Namun lama kelamaan, sakit yang dirasakan semakin memburuk. Merasa aneh dengan kondisinya, Rollins memutuskan untuk ke unit gawat darurat (UGD) di salah satu rumah sakit.
Hasil scan menunjukkan, terdapat lesi di liver (hati) Rollins. Namun, saat itu petugas medis, termasuk ahli gastroenterologi mengatakan kepadanya untuk tak mengkhawatirkan hal tersebut. Bahkan salah satu dokter mengatakan pada Rollins kalau dirinya terlalu hipersensitif atau rasa curiga dan tidak percaya pada orang lain secara berlebihan.
Merasa tak puas dengan hasil pemeriksaannya, Rollins kemudian mengunjungi rumah sakit lain untuk menjalani pemindaian MRI. Hasilnya, ia mengidap kanker usus besar stadium 4 yang sudah menyebar hingga ke liver.
Ia kemudian menjalani kemoterapi dan operasi selama satu tahun sebelum dinyatakan remisi selama empat tahun.
"Saya akan minum obat dan semuanya akan baik-baik saja," ucapnya dikutip dari Mirror UK.
Awalnya Rollins mengira dirinya sudah 'sembuh' dari penyakit ganas itu. Akan tetapi, ketakutannya muncul kembali saat ia mulai mengalami gejala yang serupa pada 2017. Ia juga mengalami gejala penurunan berat badan yang cukup drastis pada saat itu.
Walhasil Rollins kembali menjalani pemindaian di rumah sakit. ibu dua anak itu kembali didiagnosis mengidap kanker karena ada lesi di rektumnya. Dia mengatakan kanker itu terlewatkan, karena letaknya jauh di bawah lokasi kanker aslinya.
"Saya melakukan pemindaian rutin dan diberitahu bahwa hasilnya jelas, tetapi saya merasakan hal itu lagi dan saya hanya tahu ada sesuatu yang salah," sambungnya.
"Saya merasa sudah berhasil mengalahkannya. Tapi kemudian saya mulai merasakan gejalanya. Saya kehilangan berat badan. Meski saya sudah pergi ke kamar mandi, rasanya seperti masih ada yang belum tuntas. Bahkan, saya mengalami buang gas yang menyakitkan," imbuhnya.
Tumornya bahkan telah menyebar ke luar usus besar dan masuk ke dasar panggulnya. Untuk mengobatinya, Rollins menggunakan kantong ileostomi sementara waktu untuk mengumpulkan 'limbahnya', dan kembali dilepas.
Rollins juga menjalani radioterapi intraoperatif, yakni radiasi tumor selama operasi. Selain itu, ia juga melakukan lebih banyak kemoterapi. Kini Rollins fokus untuk menjadi lebih baik dan menjalani hari demi hari. Ia berharap dengan berbagi kisahnya dapat membantu menyelamatkan nyawa orang lain.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kronologi Wanita Idap Kanker Usus Besar 2 Kali, Sempat Disepelekan Dokter"