Kasus COVID-19 di Indonesia nanjak lagi. (Foto: Grandyos Zafna) |
Belum lama ini Singapura dan Malaysia melaporkan adanya peningkatan kasus COVID-19 dalam beberapa waktu terakhir. Jumlah peningkatan kasus yang terjadi tercatat melonjak dua kali lipat, sampai 50 persen lebih banyak dari laporan pada minggu sebelumnya.
Dalam laporannya beberapa waktu lalu Singapura mencatat setidaknya ada 20 ribu kasus baru COVID-19 dalam sepekan, sementara Malaysia melaporkan kenaikan dengan angka lebih rendah yaitu di 3 ribu kasus pada waktu yang sama.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku tren peningkatan juga dilaporkan di Indonesia. Walaupun tak merinci secara jelas berapa jumlah peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia, ia mengungkapkan kemungkinan salah satu pemicunya disebabkan keberadaan varian baru.
"Ini karena ada varian baru sih, tapi saya rasa selama ada booster dan ada vaksinasi itu seharusnya aman," ucap Menkes Budi ketika ditemui detikcom di Bekasi, Selasa (5/12/2023).
Salah satu varian yang menjadi sorotan adalah EG.5 atau Eris yang disebut menjadi 'biang kerok' peningkatan kasus di Singapura beberapa waktu. Sebelumnya varian Eris juga sudah sempat dilaporkan terdeteksi di Indonesia.
Menkes Budi meminta masyarakat yang belum mendapatkan booster untuk segera melakukan vaksinasi COVID-19. Terlebih vaksin COVID-19 yang tersedia saat ini masih gratis terakhir sampai Desember 2023 ini.
"Mumpung vaksinnya masih ada segera booster aja masih gratis sampai bulan ini ya," ujarnya.
Dalam kesempatan berbeda sebelumnya Menkes Budi menuturkan peningkatan COVID-19 di Indonesia masih terkendali. Laporan pasien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit juga masih rendah.
"Untuk yang masuk RS kita nggak melihat (peningkatan). Memang ada peningkatan dari yang kena, tapi karena imunitasnya sudah bagus, dengan vaksinasi jadi bagus," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kasus COVID-19 RI Ikut Naik, Menkes Duga Ada Varian Baru"