Ilustrasi Marina Bay di Singapura (iStock) |
Singapura kembali menjadi kota termahal untuk ditinggali di tahun 2023. posisinya ini diikuti Zurich dan posisi ketiga ada New York.
Dilansir dari CNBC, Jumat (1/12/2023) posisi kota termahal ini menjadi yang kesembilan kali diduduki oleh Singapura dalam waktu 11 tahun. Sedangkan Zurich melonjak dimana tahun lalu peringkat keenam menjadi peringkat kedua di dunia.
New York yang sering jadi destinasi orang-orang kaya pun berada di posisi ketiga. Dan posisi ini juga ditempati oleh Jenewa. Posisi selanjutnya diikuti oleh Hong Kong di posisi kelima dan Los Angeles ke enam.
Data kota termahal di dunia ini dikeluarkan oleh Economist Intelligence Unit dalam survei Biaya Hidup Sedunia yang dilakukan dua kali setahun. Survei tersebut dilakukan mulai 14 Agustus hingga 11 September tahun ini, membandingkan lebih dari 400 harga individual pada lebih dari 200 produk dan layanan di 173 kota.
Perusahaan ini mengatakan Singapura menempati posisi teratas karena tingginya biaya bahan makanan, alkohol, pakaian, dan kepemilikan kendaraan pribadi. Mata uang yang kuat dan harga barang-barang rumah tangga serta aktivitas rekreasi yang tinggi mendorong kenaikan Zurich.
"Mirip dengan Hong Kong yang berada di peringkat kelima, Singapura adalah negara kota kecil yang memiliki pusat keuangan yang sukses," kata Syetarn Hansakul, analis senior di EIU.
EIU menyoroti bahwa banyak kota yang terus mengalami penurunan harga akibat tingginya inflasi. Dengan kenaikan harga sebesar 7,4% tahun ketahun dalam mata uang lokal untuk lebih dari 200 barang dan jasa yang sering digunakan.
Meskipun angka ini lebih rendah 0,7 poin persentase dibandingkan angka tahun lalu, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan tren tahun 2017 hingga 2021.
"Inflasi di Asia relatif lebih rendah dibandingkan negara-negara lain di dunia, yang menjelaskan mengapa hanya dua kota di Asia yang masuk dalam 10 besar," kata Hansakul.
"Rata-rata kenaikan biaya hidup dunia pada tahun 2023 sebesar 7,4%. Namun di Asia, kenaikan tersebut rata-rata hanya sebesar 3%," lanjutnya. Hansakul menambahkan bahwa banyak negara di Asia yang mampu mengendalikan harga dibandingkan dengan negara-negara di AS dan Eropa.
Adapun yang mengalami penurunan yaitu kota-kota yang ada di China dan Jepang yang terseret oleh melemahnya yuan Tiongkok dan yen Jepang. Kota-kota di Tiongkok, Nanjing, Wuxi, Dalian dan Beijing semuanya turun lebih dari 25 peringkat, sementara Tokyo dan Osaka di Jepang masing-masing turun 23 dan 27 peringkat.
Artikel ini telah tayang di travel.detik.com dengan judul "Singapura Jadi Kota Termahal Sedunia, New York Tak Ada Apa-apanya"