(Foto: Getty Images/iStockphoto/tatchai) |
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti sejumlah negara yang masih menerapkan cukai minuman berpemanis relatif rendah. Artinya, sebagian besar negara dinilai tidak menggunakan penerapan cukai tersebut untuk mendorong perilaku sehat di masyarakat.
Padahal, WHO menyebut secara global, lebih dari 8 juta orang meninggal karena pola makan tidak sehat. Penerapan cukai minuman berpemanis sebetulnya bisa menekan angka kematian.
Ada 108 negara yang sudah mengenakan cukai pada minuman berpemanis dengan gula. Sayangnya, rata-rata pajak cukai yang ditujukan untuk produk tersebut, hanya 6,6 persen.
Dr Rűdiger Krech, Direktur Promosi Kesehatan, WHO menegaskan penerapan pajak minuman berpemanis membantu mengurangi penggunaan produk, sekaligus menjadi alasan untuk mendorong perusahaan membuat produk yang lebih sehat.
Dari hasil studi, penerapan cukai minuman berpemanis juga membantu mencegah penyakit tidak menular seperti kanker, diabetes, dan penyakit jantung.
Jajak pendapat yang dilakukan bekerja sama dengan WHO dan Bloomberg Philanthropies, baru-baru ini juga melihat mayoritas orang yang disurvei di seluruh negara mendukung peningkatan cukai minuman berpemanis.
WHO merekomendasikan negara untuk segera menerapkan cukai minuman berpemanis.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "WHO Bikin Rekomendasi Baru, Minta Kenaikan Cukai Minuman Berpemanis"