Corona di DKI Jakarta. (Foto: Grandyos Zafna) |
Kasus COVID-19 di Singapura meningkat dua kali lipat, dalam sepekan bisa menyentuh 22 ribu. Tren ini dilaporkan pasca varian EG.5 mendominasi di lebih dari 70 persen total kasus.
Tidak jauh berbeda, varian EG.5 atau yang ramai disebut 'Eris' juga mulai banyak dilaporkan di DKI Jakarta seiring dengan peningkatan kasus mingguan COVID-19 ibu kota mencapai 30 hingga 40 persen.
"Varian EG.4 dan EG.5 dominan di DKI Jakarta," terang Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI dr Ngabila Salama saat dihubungi detikcom Kamis (7/12/2023)
Demi meningkatkan imunitas tubuh di tengah lonjakan kasus COVID-19, Dinkes DKI mengimbau masyarakat untuk segera melengkapi dosis vaksinasi COVID-19 hingga dua kali booster. Vaksin masih tersedia dan dipastikan gratis hingga akhir tahun 2023.
Adapun jenis vaksin yang disediakan di DKI Jakarta merupakan besutan dalam negeri, dengan teknologi inactivated vaccine seperti Sinovac. Bisa diakses di seluruh puskesmas maupun fasilitas kesehatan lain.
"Vaksin yang saat ini tersedia Inavac, itu halal dan tentunya kandungannya mirip Sinovac, yaitu inactivated virus," terang dr Ngabila.
Kenaikan Kasus COVID-19 di DKI
"Seminggu terakhir periode 27 November sampai 3 Desember, jumlah kasus positif COVID-19 naik 30 hingga 40 persen dari minggu sebelumnya yakni periode 20 sampai 26 November," tutur dr Ngabila sebelumnya.
"Atau naik 22 persen dalam 1 bulan terakhir dibandingkan bulan sebelumnya," sambung dia.
Data Lengkap Penambahan Kasus COVID-19 DKI:
- Periode 2-8 Oktober: 34 kasus
- Periode 9-15 Oktober: 24 casus
- Periode 16-22 Oktober: 44 kasus
- Periode 23-29 Oktober: 42 kasus
- Periode 30-5 November: 45 kasus
- Periode 6-12 November: 40 kasus
- Periode 13-19 November: 55 kasus
- Periode 20-26 November: 62 kasus
- Periode 27 November-3 Desember: 80 kasus
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Varian COVID-19 yang Dominan 'Serang' DKI Mirip Seperti di Singapura"