Foto: Simon Shin/Getty Images |
Jepang mengalami masalah demografi yang sangat serius karena angka kelahiran yang terus anjlok. Hal ini mendorong pemerintah Jepang memberikan uang lumpsum senilai 420 ribu hingga 500 ribu yen atau mencapai Rp 57 juta kepada orang tua baru.
Meski demikian, kebijakan ini tidak cukup membuat wanita Jepang tertarik melahirkan anak. Sebetulnya apa masalahnya dan apa solusi untuk menanganinya?
Ada sejumlah alasan mengapa wanita Jepang tidak mau melahirkan anak meski akan menerima uang hingga puluhan juta rupiah.
1. Karier dan Kebebasan
Salah satu alasan wanita Jepang tak mau punya anak adalah demi mengejar karier dan kebebasan. Bagi perusahaan, pegawai perempuan yang melahirkan juga menjadi sesuatu yang merepotkan karena adanya kebijakan cuti yang lama, sehingga mengganggu produktivitas perusahaan.
"Memenuhi karir saya dan menikmati kebebasan jauh lebih penting daripada menikah dan memiliki anak," kata Chika Hashimoto, wanita 23 tahun yang baru saja lulus dari Universitas Temple di Tokyo, dalam laporan Al Jazeera, 28 Februari 2023.
2. Biaya Hidup Mahal
Alasan lain yang membuat wanita di Jepang tak mau punya anak adalah biaya hidup yang mahal.
Jepang termasuk salah satu negara dengan biaya termahal ketiga untuk membesarkan anak. Terlebih rata-rata gaji tahunan mereka yang stagnan di sekitar USD 39 ribu.
3. Kurangnya Tempat Penitipan Anak
Memiliki anak juga membuat orang tua harus mencari tempat penitipan anak, karena rata-rata suami dan istri sama-sama bekerja. Masalahnya, tempat penitipan anak di Jepang jumlahnya terbatas.
4. Biaya Pendidikan Tinggi
Selain biaya hidup, biaya pendidikan di Jepang juga tinggi, terutama sekolah swasta. Dikutip dari Foreign Policy, biaya sekolah negeri memang jauh lebih murah. Namun orang tua tetap harus membayar biaya pendidikan di tiap tingkatan.
5. Mindset Soal Pengasuhan
Terakhir adalah soal mindset masyarakat Jepang yang masih membebankan urusan anak kepada wanita.
Laki-laki yang berkontribusi dalam pengasuhan anak mendapatkan penilaian positif. Hal itu dianggap biasa saja bagi wanita yang menyeimbangkan karier dengan urusan rumah tangga.
Solusi Agar Wanita Jepang Mau Punya Anak
Pemerintah Jepang juga mewacanakan akan menaikkan jumlah uang bagi wanita yang melahirkan. Namun hal ini dirasa bukan sebagai solusi yang tepat.
Dalam laporan Foreign Policy, ahli demografi sosial bernama Minagawa mengatakan solusi paling tepat yang harus dilakukan pemerintah Jepang adalah menerapkan reformasi struktural untuk mengatasi lonjakan biaya hidup dan rendahnya upah.
Disebutkan bahwa tunjangan anak per bulan sebesar 15 ribu yen akan sulit untuk menutup biaya pendidikan dari taman kanak-kanak hingga universitas yang nilainya hampir 8 juta yen.
Yukie (29), pekerja wanita di Tokyo, berharap pemerintah membuat kebijakan dalam membantu peran orang tua. Misalnya mendirikan penitipan anak dengan biaya murah di pusat kota.
Menurut survei, 65 persen responden berharap pemerintah menggratiskan pendidikan sekolah menengah atas dan perguruan tinggi. Hal ini diyakini akan mendorong mereka memiliki lebih banyak anak.
Nah, itulah berbagai alasan mengapa pemberian uang tunai bagi wanita melahirkan tidak cukup mendorong mereka ingin punya anak.
Beberapa solusi yang diharapkan adalah pemerintah bisa mengatasi biaya hidup yang mahal, termasuk penggratisan biaya pendidikan, hingga pendirian penitipan anak.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Uang Saja Tak Cukup Bikin Wanita Jepang Mau Punya Anak, Apa Solusinya?"