Hagia Sophia

09 January 2024

Ini yang Terjadi pada Tubuh pada Tubuh Usai Kematian Menurut Pakar Forensik

Foto: Thinkstock

Kematian menandai momen ketika organ vital berhenti bekerja untuk membuat seseorang tetap hidup. Kematian itu sendiri adalah sebuah proses. Kematian menandai momen dalam hidup ketika fisik berhenti bekerja untuk bertahan hidup.

Dosen Forensik di Universitas Kent Dr Devin Finaughty menyebut reaksi yang terjadi pada tubuh setelah kematian sebagai ekosistem dekomposisi. Kondisi ini adalah serangkaian proses saat tubuh dan sel-sel pecah hingga yang tersisa hanya kerangka.

"Dekomposisi dimulai segera setelah kematian, dan satu hal yang ingin saya perjelas adalah bahwa kematian tidak terjadi dalam sekejap. Ini adalah rangkaian reaksi dan proses yang terjadi seiring berjalannya waktu," kata Dr Devin dikutip dari IFL Science.

Apa yang biasanya terjadi adalah seseorang akan kehilangan kesadaran dan kemudian mereka akan mengalami penekanan pada pernapasan dan detak jantung, yang kemudian akan berhenti. Apa pun yang terjadi, itulah yang kita sebut kematian secara klinis.

Saat sekarat, tubuh akan tertidur karena tidak memiliki energi untuk beraktivitas. Jantung tak mampu memompa darah sehingga tanpa oksigen, sel tubuh tidak memiliki energi untk tetap aktif.

Menjelang kematian, otak akan menjadi organ pertama yang berhenti bekerja. Secara umum, seseorang memerlukan waktu empat menit sejak jantung berhenti berdetak sebelum dinyatakan mati otak.

Durasi proses dekomposisi berbeda-beda. Beberapa faktor pembedanya yaitu penyebab kematian, kondisi lingkungan, hingga bahkan pakaian jenazah. Ilmuwan forensik M. Lee Goff dalam laman Medical News Today menyebut, proses pembusukan dimulai pada titik kematian dan berakhir ketika tubuh telah menjadi kerangka.

Goff juga mencatat bahwa ilmuwan yang berbeda membagi proses dekomposisi menjadi beberapa tahap yang berbeda, namun ia menyarankan untuk mempertimbangkan lima tahap yang berbeda.

Yang pertama, mengacu pada tubuh segera setelah kematian, ketika hanya sedikit tanda-tanda pembusukan yang terlihat. Beberapa proses yang mungkin dimulai pada titik ini antara lain perubahan warna kehijauan, livor mortis, dan tache noire.

Pada tahap dekomposisi kedua, tahap penggelembungan, yaitu saat pembusukan dimulai. Gas yang menumpuk di perut menyebabkan pembengkakan sehingga membuat tubuh tampak kembung.

Pada tahap ketiga, yaitu pembusukan, kulit pecah akibat pembusukan dan aksi belatung, sehingga gas yang terkumpul dapat keluar. Salah satu alasannya adalah saat tubuh mengeluarkan bau yang kuat dan khas.

Pasca pembusukan adalah tahap pembusukan berikutnya, ketika tubuh direduksi menjadi kulit, tulang rawan, dan tulang. Pada titik ini, berbagai jenis kumbang biasanya datang untuk menghilangkan jaringan lunaknya, hanya menyisakan tulangnya saja.

"Tahap terakhir dari dekomposisi adalah tahap kerangka, di mana hanya kerangka - dan terkadang rambut - yang tersisa," tandasnya.



























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ahli Forensik Beberkan Reaksi yang Terjadi Pada Tubuh Setelah Kematian"