Foto: Shutterstock |
Seorang pria 82 tahun di Korea Selatan meninggal dunia setelah mengkonsumsi hidangan 'gurita hidup'. Otoritas setempat menyebut gurita itu terus menggeliat dan menempel di bagian tenggorokannya.
Hidangan 'gurita hidup' atau san-nakji adalah makanan lokal Korea yang terdiri dari gurita segar yang dipotong. Makanan itu memang disarankan untuk dikonsumsi selagi tentakel gurita masih menggeliat.
Hal itu menyebabkan pria yang tidak disebutkan identitasnya itu mengalami serangan jantung setelah tersedak tentakel gurita. Laporan tersebut diterima otoritas pemadam kebakaran di Gwangju, Korea Selatan, sekitar pukul 11.38 waktu setempat pada Oktober 2023 lalu.
"Ketika petugas pertolongan pertama tiba di lokasi, pria tersebut mengalami serangan jantung. Dan tim medis melakukan CPR," kata otoritas setempat yang dikutip dari CNN.
Pria 82 tahun itu juga sempat dilarikan ke rumah sakit setempat. Namun, tidak lama dia meninggal dunia di rumah sakit tersebut.
Dikutip dari The Korea Herald, ini bukanlah insiden yang baru di negara tersebut. Menurut data dari Kantor Pusat Kebakaran dan Bencana Seoul, tiga orang meninggal karena sesak napas akibat memakan gurita hidup antara tahun 2007-2012.
Kematian lainnya tercatat pada tahun 2013 sebanyak dua kasus. Pada 2019, seorang pria berusia 70-an juga meninggal dunia setelah tersedak hidangan tersebut.
Akibat deretan kejadian tersebut, san-nakji ditempatkan sebagai makanan paling berbahaya di dunia di beberapa media barat. Itu ditempatkan bersama ikan buntal dan katak yang beracun.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Tersedak saat Makan Gurita Hidup, Kakek di Korsel Berakhir Tewas Serangan Jantung"