Ilustrasi sunscreen. (Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages) |
Sunscreen umum dipakai untuk mencegah risiko permasalahan kulit, dari penuaan hingga risiko kanker. Tak main-main, jika terbiasa melewatkan sunscreen, paparan UVA dan UVB berdampak negatif bagi kulit termasuk hiperpigmentasi dan munculnya lesi.
dr Ruri D Pamela, SpDVE, FINSDV menyebut segala kelompok usia bahkan disarankan untuk menggunakan sunscreen.
"Pemakaian sunscreen sangat penting, terutama di negara tropis seperti Indonesia yang memiliki paparan sinar UV yang tinggi sepanjang tahun. Sunscreen melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV, termasuk penuaan dini, hiperpigmentasi, dan risiko kanker kulit," beber dr Ruri saat dihubungi detikcom Rabu (24/1/2024).
"Sinar UVA dan UVB dapat menembus awan bahkan pada hari mendung, sehingga penggunaan sunscreen setiap hari adalah langkah pencegahan kesehatan kulit yang penting," jelasnya.
BMKG sebelumnya juga mengimbau masyarakat Indonesia untuk menggunakan tabir surya (sunscreen) dan mengurangi waktu paparan sinar matahari di jam 10:00 ke atas.
Masyarakat sebisa mungkin melakukan 'reapply' sunscreen setiap tiga jam bahkan meski cuaca berawan. Kondisi ini juga dianjurkan saat seseorang selesai berenang, atau pasca berkeringat.
Dikutip dari Healthline, dokter kulit asal New York, Amerika Serikat (AS), dr Barney Kenet mengatakan setiap orang wajib menggunakan sunscreen minimal SPF 30 dan diaplikasikan rutin agar efeknya maksimal.
"Jangan tertipu dengan berpikir bahwa kamu benar-benar terlindungi. SPF menunjuk perlindungan dari sinar UVB, bukan UVA," beber dr Kenet, menekankan pentingnya pengaplikasian ulang sunscreen.
Kulit yang tidak menggunakan sunscreen saat pagi hingga sore hari bisa meningkatkan risiko kerusakan kolagen dan jaringan ikat di kulit. Bila hal itu terjadi, elastisitas kulit akan menurun sehingga otomatis menjadi keriput, kendur, dan tampak tua.
Menurut studi National Health and Medical Research Council of Australia, penggunaan sunscreen secara rutin bisa mengendalikan penuaan pada kulit.
Persoalan kedua yakni, kulit terbakar alias sunburn. Hal ini terjadi saat kurangnya proteksi dari sunscreen. Biasanya, ditandai dengan kulit yang memerah dan terasa perih.
Kejadian kulit terbakar diakibatkan paparan sinar matahari yang menyengat secara berulang. Jika dibiarkan, kulit bisa melepuh, merusak lapisan epidermis, hingga terasa perih.
Dampak terburuk bila tidak menggunakan sunscreen adalah meningkatkan risiko kanker kulit. Sebab, radiasi sinar UV bisa menyebabkan kerusakan DNA yang secara perlahan memicu kanker.
"Menurut Yayasan Kanker Kulit (Skin Cancer Foundation), awan menyaring kurang dari 25 persen sinar UV yang menembus kulit penyebab kanker kulit," beber dokter di Doctor On Demand, dr Tony Yuan, dikutip dari Forbes, Rabu (24/2/2024).
"Meskipun cuaca sedang sejuk dan berawan, kulit Anda masih bisa menyerap sebagian besar sinar UVA dan UVB," lanjutnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kok Disita Sih, Kakak OSIS? Ini Loh Efeknya Jika Skip Pakai Sunscreen"