Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/Sasiistock |
Sejak 2022 hingga 2023, Indonesia kembali mencatat tujuh kasus polio. Teridentifikasi di Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur. Padahal, sebelumnya Indonesia sudah dinyatakan bebas polio di 2014. Lantas apa yang terjadi?
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu menyebut kemunculan polio dilatarbelakangi beragam hal. Salah satunya cakupan imunisasi rendah, baik untuk pemberian polio tetes (OPV) 4 dan polio suntik (IPV) 1.
"Kalau di Jawa Tengah bisa dilihat jelas pada saat tahun 2021 itu menurun. Untuk OPV4 turun di Jawa Tengah maupun Jawa Timur, di Jawa Tengah 77, di Jawa Timur 81," bebernya dalam konferensi pers, Jumat (12/1/2024).
"IPV juga menjadi tantangan, karena rata-rata hampir semua wilayah masih rendah untuk yang disuntik," sambung dia.
Riwayat kasus polio di dua tahun terakhir:
- Pasien berinisial AK (Pidie, Aceh)
- Anak berusia 7 tahun
- Mengeluhkan gejala di 9 Oktober 2022
- Kasus MP (Aceh Utara)
- Anak berusia 3 tahun
- Mengeluhkan gejala 3 Januari 2023
- Kasus MR (Bireuen, Aceh)
- Anak berusia 4 tahun
- Mengeluhkan gejala 13 Januari 2023
- Kasus NA (Purwakarta, Jawa Barat)
- Anak berusia 4 tahun
- Mengeluhkan gejala 16 Februari 2023
- Kasus NH (Klaten, Jawa Tengah)
- Anak berusia 6 tahun
- Mengeluhkan gejala 20 November 2023
- Kasus MAF (Pamekasan, Jawa Timur)
- Anak berusia 1 tahun
- Mengeluhkan gejala 22 November 2023
- Kasus MAM (Sampang, Jawa Timur)
- Anak berusia 3 tahun 1 bulan
- Mengeluhkan gejala 6 Desember 2023
Tertular dari Mana?
Maxi menekankan banyak dari mereka yang tertular melalui lingkungan tercemar tinja mengandung virus polio.
Pasalnya, virus polio bisa hidup selama beberapa waktu dalam air dan tanah.
"Perilaku buang air besar (BAB) sembarangan berpengaruh pada penyebaran polio," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "RI Catat 7 Kasus Polio dalam Dua Tahun Terakhir, Kok Bisa Muncul Lagi?"