Hagia Sophia

28 January 2024

Populasi di Korsel Menyusut, Jumlah Kematian Lebih Banyak dari Kelahiran

Ilustrasi Korea Selatan diterpa penurunan angka kelahiran saking banyaknya warga berusia muda ogah memiliki anak. Foto: Getty Images/Woohae Cho

Korea Selatan kini diterpa penurunan populasi gegara angka kelahiran yang anjlok dibarengi jumlah kematian terus meroket melampaui jumlah bayi lahir. Lantas seperti apa situasinya di sana kini?

Dikutip dari The Korea Times, mengacu pada data yang dirilis Rabu (24/1/2024), pada November lalu 'hanya' ada 17.531 bayi lahir di Korea Selatan. Menurut data Statistik Korea, angka tersebut 7,6 persen lebih rendah dibandingkan data setahun sebelumnya.

Dengan angka tersebut, jumlah kelahiran bayi di Korea Selatan mencapai angka terendah pada November 2023, sejak badan statistik tersebut mulai mengumpulkan data pada 1981.

Sebaliknya, jumlah kematian naik tipis 0,3 persen selama periode tersebut menjadi 30.255. Imbasnya, terjadi penurunan populasi secara alami sebesar 12.724.

Korea Selatan pertama kali melaporkan penurunan populasi alami pada 2019. Seiring itu, tren kasus kematian melebihi jumlah bayi lahir terus berlanjut selama 49 bulan berturut-turut.

Dalam 11 bulan pertama pada 2023, jumlah bayi baru lahir mencapai 213,572, turun 8,1 persen dari tahun sebelumnya. Angka tersebut merupakan jumlah terkecil yang pernah tercatat selama periode tersebut.

Banyak sumber menyebut, angka kelahiran amat rendah di Korea Selatan kini terjadi karena banyak warga khususnya generasi muda di sana memilih untuk tidak memiliki anak. Alasannya, tak lain ketidakpastian kondisi ekonomi serta biaya properti yang amat mahal.

Seiring itu, jumlah pernikahan juga tercatat menurun 4,4 persen menjadi 16.695 kasus. Angka perceraian mencapai 7.923, turun 6,8 persen.



























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Populasi Korsel Makin Anjlok, Jumlah Kematian Salip Total Angka Bayi Lahir"