Hagia Sophia

28 January 2024

Mengenal Gangrene: Gejala dan Pengobatannya

Foto: PIxabay

Gangrene adalah kondisi ketika jaringan tubuh mati akibat kurangnya aliran darah ke bagian tubuh tersebut. Kondisi ini dapat disebabkan oleh penyakit tertentu, cedera, serta infeksi bakteri.

Bagian tubuh mana saja dapat terserang gangrene, tapi penyakit ini umumnya terjadi pada jari tangan atau jari kaki, lengan, dan tungkai.

Seseorang yang mengalami kondisi ini memerlukan perawatan medis segera. Namun, gangrene yang tidak diobati dengan tepat bisa berakibat fatal.

Penyebab Gangrene

Dilansir laman Cleveland Clinic, gangrene disebabkan oleh aliran darah yang kurang mengalir ke bagian tubuh tertentu. Padahal, darah berperan penting dalam mengantarkan oksigen, nutrisi, dan jaringan tubuh.

Ketika jaringan tubuh tidak menerima pasokan darah maka sel-selnya akan mati. Kemudian infeksi bisa berkembang dan jaringan tubuh itu juga akan mulai mati.

Penyebab aliran darah terganggu sehingga tidak mengalir dengan baik, yakni terdapat infeksi pada jaringan, cedera atau luka dalam yang mengenai otot, serta kondisi medis yang menurunkan alirah darah termasuk diabetes, aterosklerosis, penyakit arteri perifer, radang dingin serius, juga merokok, dan kegemukan.

Jenis-jenis Gangrene

Penyakit gangrene terbagi menjadi dua jenis utama, yakni sebagai berikut:

1. Gangrene Kering
Sering terjadi pada pengidap diabetes, autoimun, dan penyakit pembuluh darah. Gangrene kering biasanya mempengaruhi tangan dan kaki. Ini terjadi karena masalah sirkulasi yang buruk sehingga aliran darah terganggu.

2. Gangrene Basah
Gangrene ini disebabkan oleh aliran darah tersumbat yang disertai infeksi bakteri. Disebut gangrene basah karena lepuhannya di kulit mengeluarkan nanah. Kondisi ini dapat menyebar dengan cepat ke bagian tubuh lain.

Gangrene basah terdiri dari beberapa macam, antara lain:
  • Gangrene internal: Jenis gangrene ini berhubungan dengan organ dalam yang terinfeksi, seperti usus buntu, usus besar, atau kantung empedu.
  • Gangrene gas: Gangrene yang jarang terjadi satu ini dapat menyebabkan kematian jika tidak diobati. Ini karena gangrene gas terjadi ketika infeksi bakteri clostridia ada di dalam otot atau organ. Bakteri ini diketahui mampu melepaskan racun berbahaya yang bisa terperangkap di jaringan tubuh.
  • Gangrene fournier: Gangrene jenis ini disebabkan oleh infeksi di area genital. Jika infeksi masuk ke aliran darah dapat mengancam nyawa. Gangrene fournier termasuk langka dan lebih sering menyerang pria dibandingkan wanita.

Gejala Gangrene

Saat penyakit gangrene menyerang kulit, sejumlah gejala berikut dapat terjadi:
  • Perubahan warna kulit, dari pucat hingga biru atau ungu menjadi merah kemudian hitam
  • Pembengkakan
  • Kulit melepuh
  • Keluarnya cairan berbau busuk dari luka
  • Nyeri hebat yang tiba-tiba diikuti rasa mati rasa
  • Kulit tipis, berkilau, atau tanpa berbulu
  • Kulit terasa sejuk atau dingin ketika disentuh
  • Demam ringan
  • Merasa tidak enak badan.
Jika bakteri penyebab gangrene menyebar ke seluruh tubuh maka kondisi syok septik bisa terjadi. Tanda dan gejala syok septik, meliputi:
  • Tekanan darah rendah
  • Demam tinggi atau suhu tubuh lebih rendah dari 37 derajat celcius
  • Detak jantung lebih cepat
  • Sakit kepala ringan
  • Sesak napas
  • Kebingungan.

Diagnosis Gangrene

Dokter atau penyedia layanan kesehatan akan mendiagnosis gangrene dengan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan. Setelahnya, pemeriksaan fisik berikut bisa dilakukan.
  • Tes darah untuk memeriksa infeksi
  • Tes kultur bakteri untuk mengetahui jenis bakteri yang terlibat
  • Tes pencitraan seperti CT dan MRI untuk memastikan diagnosis dan menilai penyebarannya
  • Tes pemeriksaan sirkulasi di area tubuh yang terkena gangrene.

Pengobatan Gangrene

Pengobatan gangren dimaksudkan untuk mengangkat jaringan yang mati, menghentikan penyebaran infeksi, serta mengobati kondisi yang menyebabkan gangrene. Perawatan yang diambil tentunya sesuai jenis gangrene yang dialami.

Mengutip WebMD, pengobatan penyakit gangren, meliputi:

1. Operasi
Operasi diambil untuk mengangkat jaringan mati gangrene sehingga penyebaran infeksi dapat dicegah. Pembedahan dilakukan dengan mengamputasi anggota tubuh yang terkena.

2. Terapi Oksigen
Terapi oksigen hiperbarik ditujukan untuk mengobati gangrene basah. Terapi ini dilakukan dengan masuk ke dalam ruang khusus berisi oksigen tekanan lebih tinggi. Dengan ini akan memperlancar aliran darah, mempercepat penyembuhan jaringan, serta memperlambat pertumbuhan bakteri.

3. Suntik Antibiotik
Pengidap gangrene juga bisa mendapatkan suntik antibiotik untuk mengobati dan mencegah infeksi yang terjadi.

Gangrene dapat dicegah antara lain dengan menerapkan pola hidup sehat, menurunkan berat badan, serta tidak merokok. Itu tadi penjelasan singkat mengenai penyakit satu ini, semoga membantu.



























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Gangrene: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatannya"