Ilustrasi minum kopi (Foto: Ilustrasi iStock) |
Berhenti minum kopi bisa sangat sulit untuk dilakukan terutama ketika seseorang sudah cukup ketergantungan dengan kafein.
Dikutip dari Healthline, ketergantungan pada kafein sebenarnya bukanlah kecanduan secara teknis, tetapi kondisi ini dapat menyebabkan gejala berupa sakau jika memutuskan untuk berhenti. Bahkan kebiasaan konsumsi hanya satu cangkir kecil kopi per hari dapat menimbulkan gejala sakau.
Kandungan kafein di dalam kopi berfungsi sebagai stimulan psikoaktif yang mengurangi rasa kantuk. Gejala sakau terjadi saat otak menyesuaikan diri untuk berfungsi tanpa kafein. Gejala sakau akibat kopi sering kali tidak berlangsung lama dan gejalanya mungkin relatif ringan.
Seseorang yang tiba-tiba menghentikan asupan kafein setelah penggunaan rutin biasanya akan merasakan gejala sakau antara 12 dan 24 jam setelah berhenti. Bahkan bisa terjadi antara 24 dan 51 jam.
Meski pada dasarnya minum kopi berdampak sehat pada tubuh, namun berhenti mengonsumsinya juga bisa memberikan dampak baik kesehatan. Apa saja?
1. Mengurangi Kecemasan
Tak bisa dipungkiri lagi bahwa meminum kopi dapat memberikan energi di pagi hari sebelum aktivitas. Akan tetapi, energi tersebut juga dapat merangsang hormon yang menyebabkan peningkatan kecemasan, kegugupan, jantung berdebar-debar, bahkan serangan panik.
Mereka yang rentan terhadap stres dan kecemasan mungkin mendapati bahwa kafein membuat gejalanya jauh lebih buruk. Selain itu, asupan kafein yang lebih tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan depresi pada remaja.
2. Kualitas Tidur yang Baik
Kandungan kafein di dalam kopi dapat memengaruhi kualitas tidur seseorang. Studi menunjukkan bahwa asupan kopi setiap hari dapat mengubah siklus tidur, menyebabkan tidur gelisah dan kantuk di siang hari.
Hal ini terutama terjadi jika seseorang mengonsumsi kafein kurang dari enam jam sebelum tidur.
3. Penyerapan Nutrisi yang Lebih Efisien
Tubuh seseorang yang bukan peminum kopi mungkin dapat menyerap beberapa nutrisi lebih baik daripada mereka yang mengonsumsinya. Tanin dalam kafein mungkin dapat menghambat beberapa penyerapan:
- Kalsium
- Besi
- Vitamin B
Hal ini terutama berlaku bagi mereka yang memiliki asupan kafein sangat tinggi, pola makan tidak seimbang, atau usia lebih tua. Tidak mengonsumsi kafein sama sekali dapat membantu memastikan seseorang mendapatkan semua nutrisi yang mungkin didapat dari makanan.
4. Gigi yang Lebih Sehat
Kopi dan teh dapat menodai gigi. Hal ini disebabkan tingginya kadar tanin yang terdapat pada minuman tersebut sehingga menyebabkan penumpukan dan perubahan warna email gigi.
Keasaman dalam minuman berkafein seperti kopi juga dapat menyebabkan kerusakan dan kerusakan enamel.
5. Berdampak Baik untuk Tekanan Darah
Tidak mengonsumsi kafein bisa berdampak baik untuk tekanan darah. Kafein telah terbukti meningkatkan tekanan darah karena efek stimulasi pada sistem saraf.
Asupan kafein yang tinggi, 3 hingga 5 cangkir per hari, juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
6. Pencernaan yang Sehat
Asupan kafein dapat menyebabkan sejumlah masalah pencernaan yang tidak menyenangkan. Kopi menciptakan efek pencahar yang merangsang usus. Mengonsumsi kopi dalam jumlah besar dapat menyebabkan diare atau mencret, bahkan inkontinensia atau hilangnya kontrol kandung kemih.
Selain itu, minuman berkafein mungkin berperan dalam terjadinya penyakit refluks gastroesofageal (GERD).
7. Awet Muda
Kafein mengganggu pembentukan kolagen dengan mengurangi sintesis kolagen di kulit manusia. Karena kolagen memiliki efek langsung pada kulit, tubuh, dan kuku, sehingga tidak menyeruput secangkir kopi di pagi hari dapat membuat seseorang tampak lebih awet muda.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Begini Efek yang Akan Terjadi pada Tubuh saat Berhenti Minum Kopi"