Situasi COVID-19 di Amerika Serikat (Foto: AP Photo) |
Selain China yang mengalami penambahan kasus, kini Amerika Serikat juga tengah dihadang subvarian Omicron baru XBB.1.5. Disebut-sebut subvarian ini bisa menembus kekebalan yang sudah terbentuk sebelumnya hingga menular lebih cepat, bahkan memicu penambahan kasus dua kali lipat di negara tersebut.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) XBB.1.5 ini mewakili sekitar 41 persen kasus baru secara nasional di Amerika Serikat. Prevalensinya hampir dua kali lipat selama seminggu terakhir.
Para ilmuwan dan pejabat kesehatan masyarakat setempat telah memantau dengan cermat keluarga subvarian XBB ini selama berbulan-bulan, lantaran strain tersebut memiliki banyak mutasi yang dapat membuat vaksin COVID-19 menjadi kurang efektif. Omicron XBB 1.5 merupakan rekombinan dari subvarian Omicron BA.2.10.1 dan BA.2.75.
"Mutasi telah mendapatkan daya tarik yang cukup besar selama seminggu terakhir, CDC mencatat, kasus melonjak hingga 21 persen dibandingkan tujuh hari yang lalu," lapor CDC.
Bagaimana Gejalanya?
Dikutip dari Liver Mint, sampai saat ini gejala khasnya masih belum diketahui. Namun karena XBB.1.5 berasal dari keluarga Omicron, gejala yang ditimbulkan kemungkinan mirip dengan subvarian Omicron lainnya. Adapun gejalanya, meliputi:
- Sakit Tenggorokan
- Pilek
- Hidung tersumbat
- Bersin
- Batuk tanpa dahak
- Sakit kepala
- Suara serak
- Nyeri otot
- Indra penciuman yang berubah atau terganggunya indra penciuman
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Gejala Omicron Baru XBB.1.5, Subvarian yang Bikin Kasus COVID-19 AS Membludak"