Hagia Sophia

03 January 2023

Beberapa Kebiasaan yang Bisa Picu Kencing Manis

Ilustrasi nasi putih. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur)

Baru-baru ini, viral unggahan yang menyebut memakan nasi putih pulen semangkuk setara dengan menelan dua sampai tiga sendok makan (sdm) gula pasir. Disebutkannya, asupan nasi putih bisa memicu perut buncit dan sederet penyakit termasuk kencing manis.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam Junior Doctor Network Indonesia, dr Andi Khomeini Takdir Haruni atau yang akrab disapa dr Koko, kandungan nasi putih tidak sama dengan gula pasir. Sebab pada nasi putih, masih terdapat vitamin dan mineral walaupun kadarnya sedikit.

Menurutnya, nasi putih memang tidak tergolong makanan yang sehat. Namun selama konsumsi nasi putih dibarengi aktivitas fisik yang seimbang, memakan nasi putih tidak akan serta-merta memicu perut buncit dan penyakit kencing manis atau diabetes.

"Kuli sebagai contoh. Makan nasi putih banyak. Tapi jarang yang buncit. Itu karena mereka kebutuhan kalorinya tinggi (dari aktivitas fisik)," ungkapnya pada detikcom, Jumat (30/12/2022).

"Nasi putih memang bukan golongan makanan sehat ya. Tapi tidak 'ujug-ujug' berbahaya. Asal konsumsinya nggak banyak, tidak melebihi batas rekomendasi konsumsi harian," lanjutnya.

Kebiasaan Pemicu Diabetes

Diketahui, pengidap diabetes berisiko mengalami penyakit lainnya seperti hipertensi, penyakit kardiovaskular (jantung), gangguan pernapasan.

Diabetes melitus tipe dua merupakan diabetes yang dipengaruhi oleh gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat. Mengutip dari berbagai sumber, berikut lima kebiasaan sepele yang memicu diabetes.

1. Merokok
Penelitian di Diabetology and Metabolic Syndrome menunjukkan bahwa rokok menjadi salah satu penyebab utama pada 25 juta kasus diabetes di seluruh dunia. Rokok meningkatkan risiko diabetes sebanyak 30-40 persen.

2. Kurang Tidur
Dikutip dari India Today, dr Ambrish Mithal dari Medanta Medicity mengatakan, kebanyakan pasien yang mengidap diabetes tipe 2 disebabkan karena kurang tidur. Selain itu, sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan penambahan berat badan. Hal ini merupakan faktor dari risiko perkembangan diabetes.

3. Gaya Hidup Sedentari
Gaya hidup sedentari merupakan merupakan gaya hidup seseorang yang kurang bergerak dan lebih banyak dihabiskan untuk duduk. Menurut dr Rajesh Khadgawat dari Aiims Hospital, setidaknya seseorang perlu melakukan aktivitas fisik selama 150 menit per minggu untuk menjaga kadar gula tetap dalam batasan yang normal.

Dikutip dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 85 persen orang di seluruh dunia menghabiskan waktunya dengan bersantai-santai atau 'rebahan' alih-alih menjadi aktif. Gaya hidup ini selain meningkatkan risiko penyakit diabetes, juga meningkatkan risiko penyakit lain seperti stroke, jantung, dan obesitas.

4. Melewatkan Sarapan
Menurut dokter Spesialis Endokrinologi Institut Ilmu Kedokteran Asia Faridabad dr Sandeep Kharb, tidak sarapan pagi akan membuat seseorang lebih banyak makan di siang hari.

"Mereka yang melewatkan sarapan lebih cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori dan makanan berlemak di siang hari," kata dr Kharb.

5. Langsung Tidur Setelah Makan
Menurut dr Mithal, 50 persen kalori dalam tubuh kita berasal dari makan malam. Masalahnya, seringkali selesai makan malam kita langsung tidur.

Hal ini justru membuat kadar gula menjadi naik, sehingga berpotensi terkena diabetes. Disarankan untuk memberi jeda selama tiga jam setelah makan malam hingga menjelang waktu tidur.

Aturan ini juga berlaku untuk bagi yang sedang melakukan diet sehat.
























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "5 Kebiasaan Sepele Pemicu Kencing Manis, Makan Nasi Putih Tak Termasuk"