Setelah ke Bulan, China Berambisi Jelajahi Matahari. Foto: @cosmic-background |
China berencana melakukan eksplorasi Matahari dan berharap bisa mengirim tim penyelidikan ke tepi Tata Surya. Rencana ambisius ini disampaikan kepala desainer eksplorasi Bulan, Wu Weiren, dalam sebuah wawancara ketika berbicara tentang rencana masa depan China untuk eksplorasi luar angkasa.
Wu mengatakan, proyek eksplorasi planet sekarang difokuskan pada Mars. Dalam eksplorasi ini, China berencana mengumpulkan sampel tanah dari si Planet Merah dan kembali dalam 10 hingga 15 tahun ke depan.
Wu juga mencatat, China masih berencana untuk melakukan eksplorasi antarplanet Jupiter dan Uranus. Selain itu, Negeri Tirai Bambu tersebut akan mengembangkan kendaraan peluncuran angkut berat dengan daya dorong lepas landas sekitar 4.000 ton untuk bisa mengirim astronaut ke Bulan dan Mars.
"Saat ini kami sedang membuat persiapan untuk kemampuan pertahanan planet, dan bersiap melaksanakan misi pertahanan planet dengan rencana menyeluruh untuk upaya deteksi, peringatan dini, pembuangan, dan penyelamatan," kata Wu, dikutip dari Xinhua.
"Tujuannya adalah untuk mengubah orbit benda langit kecil yang dapat menimbulkan ancaman bagi Bumi dengan meluncurkan penabrak. China berencana melakukan pengambilan sampel asteroid dalam 10 hingga 15 tahun ke depan," sambungnya.
Sejauh ini, China telah menyiapkan tahap keempat dari program eksplorasi Bulan, termasuk misi Chang'e-6, Chang'e-7, dan Chang'e-8. Chang'e-6 diharapkan mengumpulkan sampel dari sisi jauh Bulan dan membawanya kembali ke Bumi. Jika berhasil, ini akan menjadi pertama kalinya umat manusia menyelesaikan misi tersebut.
Misi Chang'e-6 dijadwalkan diluncurkan sekitar tahun 2025 di Wenchang, Provinsi Hainan, China Selatan. Setelah sampel dikembalikan ke Bumi, studi laboratorium sistematis dan jangka panjang segera dilakukan.
"Chang'e-5 membawa 1.731 gram tanah Bulan dari sisi dekat Bulan pada akhir tahun 2020, dan kami berharap Chang'e-6 akan membawa lebih banyak sampel dari sisi jauh Bulan, dengan target 2.000 gram," kata Wu.
Chang'e-7 dijadwalkan mendarat di kutub selatan Bulan, dan misi utamanya adalah mencari air di gua-gua yang dalam. Chang'e-8 akan diluncurkan sekitar tahun 2028, dan akan menjadi dasar stasiun penelitian ilmiah di kutub selatan Bulan dengan Chang'e-7, lengkap dengan pengorbit Bulan, pendarat, penjelajah, kendaraan terbang dan beberapa instrumen ilmiah lainnya.
Administrasi Luar Angkasa Nasional China (CNSA) merilis rencana mempromosikan kemitraan global baru untuk eksplorasi dan inovasi ruang angkasa, karena China mengaku bersedia bekerja sama dengan badan antariksa dan organisasi internasional di seluruh dunia, mengikuti prinsip transparansi dan keterbukaan.
Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Setelah ke Bulan, China Berambisi Jelajahi Matahari"