Ilustrasi varian Corona. (Foto: Getty Images/loops7) |
Indonesia sudah mencatat satu kasus COVID-19 dengan infeksi subvarian Omicron XBB.1.5 atau disebut varian Kraken. Kementerian Kesehatan RI melaporkan, pasien tersebut sempat mengalami gejala berupa batuk. Walau kini, pasien tersebut sudah dinyatakan sembuh dengan kondisi membaik setelah isolasi mandiri selama delapan hari.
Diketahui, pasien tersebut merupakan warga negara Polandia yang sempat melakukan perjalanan ke Balikpapan dan bermalam di Jakarta.
Kepala Biro Komunikasi Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi melaporkan berdasarkan penelusuran epidemiologi awal, terdapat tiga kontak erat dari pasien Kraken di RI. Satu orang berlokasi di DKI Jakarta dan dua di Kalimantan Timur.
"Pasien ini gejalanya batuk ringan sudah dilakukan kontak tracing, dan semua kontak negatif," terang dr Nadia, Kamis (26/1/12023).
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus spesialis paru RS Persahabatan dr Erlina Burhan, SpP(K) menyebut varian Kraken memang diketahui sebagai varian Corona paling mudah menular. Namun umumnya, gejala yang ditimbulkan bersifat ringan.
"Kraken ini adanya di Amerika, salah satu sifatnya yang disampaikan karakteristik dari virus ini adalah mudah, sangat-sangat mudah menular. Jauh lebih mudah dibandingkan dengan varian apa pun yang ada. Tapi gejala atau keluhannya memang ringan saja, bahkan sebagian besar tidak keluhan," jelasnya dalam konferensi pers, Rabu (25/1).
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dokter Paru soal Varian Kraken: Sangat Menular tapi Gejalanya Ringan"