Nunung Srimulat takut menjalani kemoterapi kanker payudara (Foto: Screenshoot 20detik) |
Komedian Nunung Srimulat didiagnosis terkena kanker payudara. Saat ini ia diketahui menjalani biopsi atau pemeriksaan jaringan kanker.
Melalui podcast YouTube Ruben Onsu, Nunung mengungkapkan dirinya tak boleh stres lantaran bisa membuat penyakitnya memburuk. Ia juga mengaku sangat takut untuk menjalani operasi dan kemoterapi.
"Kalau operasi itu kan ya sudah operasi, kemo kan membutuhkan waktu yang panjang," kata Nunung dikutip dari YouTube MOP Channel, Sabtu (4/2/2023).
Kemoterapi adalah pengobatan yang bertujuan untuk menghancurkan sel-sel kanker. Spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik subspesialis bedah mikro rekonstruksi dan onkoplasti dari RS Pondok Indah dr Mohammad Rachadian Ramadan, SpBPRE, SubSpMO(K) mengatakan ada jenis kanker payudara yang memang membutuhkan kemoterapi sebagai tatalaksana pengobatannya.
Meski begitu, selain kemoterapi, terdapat beberapa macam terapi yang bisa diberikan kepada pasien kanker payudara. Hal ini tergantung dari jenis, lokasi, dan tingkat keganasan kanker berdasarkan hasil pemeriksaan. Pasien kanker payudara stadium 0 atau karsinoma in situ biasanya tidak diberikan pengobatan kemoterapi.
Efek Samping Kemoterapi
Dikutip dari National Health Service (NHS UK), kemoterapi dapat menyebabkan efek samping yang tak menyenangkan. Namun, efek sampingnya akan berlalu ketika pengobatannya sudah berhenti. Adapun efek sampingnya, seperti:
Kelelahan
Kelelahan (fatigue) adalah salah satu efek samping kemoterapi yang paling umum. Banyak pasien yang menjalani kemoterapi dan mengalami lelah atau sangat mudah lelah melakukan tugas sehari-hari.
Segera hubungi dokter jika tiba-tiba merasa sangat lelah dan kehabisan napas. Ini bisa menjadi tanda anemia.
Merasa Sakit
Selain lelah, pasien yang menjalani kemoterapi akan mengalami masa-masa merasa sakit, seperti mual dan muntah. Biasanya dokter akan memberi obat anti-penyakit (antiemetik) untuk mengurangi atau mencegahnya.
Rambut Rontok
Rambut rontok adalah efek samping umum dari kemoterapi, meski ini tidak selalu terjadi pada semua orang. Efek samping yang satu ini biasanya dimulai dalam beberapa minggu setelah sesi pengobatan. Jika Anda kehilangan banyak rambut, ini biasanya terjadi dalam 1 hingga 2 bulan.
Kerontokan rambut di kepala paling umum terjadi, tetapi juga bisa kehilangannya di bagian tubuh lain, termasuk lengan, kaki, dan wajah.
Rambut rontok hampir selalu bersifat sementara. Rambut Anda akan mulai tumbuh kembali segera setelah perawatan selesai.
Namun terkadang rambut yang tumbuh kembali memiliki warna yang sedikit berbeda atau mungkin lebih keriting atau lebih lurus dari sebelumnya.
Rentan Terkena Infeksi
Kemoterapi dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Ini membuat Anda lebih mungkin terkena infeksi yang bisa membuat Anda sakit parah.
Sebaiknya lakukan tindakan pencegahan untuk melindungi diri dari infeksi dengan:
- Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, terutama setelah pergi ke toilet, sebelum menyiapkan makanan dan makan, dan setelah menyentuh hewan peliharaan atau hewan lain (karena dapat menyebabkan infeksi yang berbahaya)
- Mencoba menghindari kontak dekat dengan orang yang memiliki infeksi, seperti cacar air atau flu
- Suatu rangkaian antibiotik terkadang diresepkan untuk mengurangi risiko terkena infeksi.
Memar dan Berdarah
Kemoterapi dapat mengurangi jumlah sel yang disebut trombosit dalam darah Anda. Trombosit membantu menghentikan pendarahan hebat saat terluka.
Beri tahu dokter jika Anda mengalami masalah ini. Anda mungkin memerlukan perawatan untuk meningkatkan jumlah trombosit dalam darah.
Selain itu, pasien yang menjalani kemoterapi juga bisa mengalami anemia, sakit tenggorokan, kehilangan selera makan, perubahan kulit dan kuku, mengalami masalah memori, masalah tidur, masalah kesuburan, diare, hingga mengalami gangguan mental.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Nunung Srimulat Takut Jalani Kemoterapi Kanker Payudara, Memang Apa Saja Efeknya?"