Picu Kasus COVID India Meroket, Kemenkes Pastikan Varian Arcturus Belum Masuk RI (Foto: Istimewa) |
Kasus COVID-19 di India pada saat ini tengah mengalami lonjakan yang signifikan. Dalam 28 hari terakhir, terjadi peningkatan kasus COVID hingga 437 persen.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang memantau varian baru Omicron XBB.1.16 atau Arcturus di India. Varian baru tersebut diyakini menjadi dalang utama peningkatan kasus yang begitu besar di India.
Terkait dengan kemunculan varian tersebut, pihak Kementerian Kesehatan RI angkat bicara. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa saat ini varian Arcturus masih belum ditemukan di Indonesia.
"Belum (ada temuan kasus Arcturus)," ucap dr Nadia ketika dihubungi detikcom, Senin (3/4/2023).
Adapun lebih lanjut dr Nadia mengungkapkan Kemenkes akan terus melakukan monitoring di bandara dan pelabuhan. Hal ini sebagai upaya mitigasi pencegahan penyebaran varian baru COVID-19.
"Kita terus melakukan monitoring melalui surveilans di pintu masuk bandara dan pelabuhan. Juga surveilans di wilayah dan melihat pola-pola bila ada peningkatan kasus influenza atau ISPA," ucapnya.
"Selain itu, kita tetap monitor dengan pemeriksaan genome sequencing untuk mendeteksi apakah varian ini masuk ke Indonesia," sambungnya.
dr Nadia lebih lanjut juga menyinggung peningkatan kasus COVID-19 yang terjadi di Indonesia. Ia meminta masyarakat tidak perlu khawatir, terlebih mayoritas pasien positif hanya mengalami gejala ringan.
"Memang kita ada kenaikan sampai 500 kasus. Tapi banyak yang positif dengan gejala ringan bahkan tidak bergejala," jelasnya.
"Dengan isolasi di rumah sudah sembuh tidak diperlukan perawatan di rumah sakit, serta angka kematian yang masih normal cenderung rendah," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Picu Kasus COVID India Meroket, Kemenkes Pastikan Varian Arcturus Belum Masuk RI"