Seorang wanita di London mengidap stroke beberapa minggu setelah minum pil kontrasepsi. Ilustrasi pil kontrasepsi. (Foto: thinkstock) |
Viral wanita di London bernama Holly McComish (25) mengidap stroke beberapa minggu setelah diberi resep kontrasepsi oral Microgynon 30 melalui telepon oleh dokter umum.
Menurut Holly, dokter umum tersebut gagal memperingatkannya tentang sejumlah efek samping utama dari pil tersebut, bahkan sebelumnya dokter itu tidak melakukan tes apa pun, atau menanyakan kondisi kesehatannya lebih detail.
"Rasanya seperti terjebak di dalam tubuh saya sendiri. Saya pikir saya berada di ambang kematian," kata Holly saat mengenang peristiwa itu, diikutip dari The Sun.
Pada September 2021, Holly mulai mengalami gejala pusing dan sakit kepala. Ia mengira gejala tersebut merupakan reaksi normal dari pengobatan yang dijalani.
Sebulan kemudian, Holly pingsan saat rapat bisnis. Ternyata ia mengidap transient ischemic attack (TIA) atau 'mini stroke.' TIA biasanya disebabkan oleh gangguan sementara pada suplai darah ke otak. Gangguan tersebut disebabkan oleh gumpalan darah yang terbentuk di tempat lain di tubuh.
"Penglihatan saya mulai kabur dan saya tidak bisa mengeluarkan kata-kata. Untungnya seseorang memperhatikan separuh wajah saya terjatuh dan mereka memanggil ambulans," jelasnya.
Holly kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Saraf London setelah dipastikan mengidap stroke akibat bekuan darah mengalir ke otaknya melalui patent foramen ovale (PFO). Dokter menyuruhnya segera berhenti minum pil kontrasepsi dan diberi obat pengencer darah.
Pil kontrasepsi tidak aman dikonsumsi setiap wanita. Oleh karena itu, tenaga medis profesional biasanya mengajukan serangkaian pertanyaan kepada wanita dan memeriksa tekanan darahnya sebelum meresepkan obat.
"Semua yang dia jelaskan tentang pil itu datang dengan risiko kecil-depresi, tetapi saya baik-baik saja dengan itu karena saya pikir jika merasa sedih, saya bisa berhenti meminumnya. Tidak ada yang dikatakan tentang pembekuan darah atau stroke," ungkapnya.
Bagi sebagian orang, estrogen dalam pil kontrasepsi menyebabkan darah lebih mudah menggumpal. Jika bekuan darah terjadi, kondisi tersebut dapat menyebabkan beberapa kondisi berbahaya termasuk trombosis vena dalam, serangan jantung, atau stroke.
National Health Service (NHS) mengungkapkan sejumlah efek samping ringan terkait dengan pil kombinasi dan menyatakan risiko pembekuan darah sangat kecil, tetapi dokter biasanya memeriksa apakah seseorang memiliki faktor risiko tertentu sebelum meresepkan pil.
Holly sekarang berkampanye untuk meningkatkan kesadaran wanita seputar risiko meminum pil kontrasepsi. Dia juga meminta NHS untuk memastikan dokter melakukan lebih banyak tes pada wanita sebelum membagikan obat.
"Saya rasa efek sampingnya tidak pernah cukup disorot. Dokter hanya memberi Anda selebaran berisi tulisan kecil yang merinci risikonya dan berharap Anda akan membacanya," tutup Holly.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Viral Wanita 25 Tahun Kena Stroke Pasca Minum Pil Kontrasepsi"