Ilustrasi kolesterol. (Foto: Thinkstock) |
Kolesterol tinggi juga kerap dijuluki dengan 'silent killer'. Hal ini dikarenakan banyak pengidapnya yang mengabaikan gejala-gejala awalnya.
"Kenapa kolesterol itu disebut sebagai silent killer? Karena tadi, pada awal2 kolesterol itu nggak bergejala itu membuat kita suka abai," ujar spesialis gizi klinik dr Putri Sakti, MGz,SpGK, AIFO-K, CBBF, ditemui detikcom di Talaga Sampireun, Jakarta Pusat, Selasa (16/5/2023).
"Orang-orang itu mulai periksa ketika ada gejala di mana gejala itu muncul udah numpuk di pembuluh darah, nih. Jadi makanya disebut dengan silent killer atau silent disease," lanjut dr Putri.
dr Putri menyebut, banyak pengidapnya yang mengabaikan salah satu gejala kolesterol tinggi seperti sakit kepala. Sehingga, mereka lebih memilih untuk mengonsumsi pereda nyeri alih-alih memeriksakan kadar kolesterolnya.
Munculnya penyakit jantung koroner bermula dari kadar kolesterol yang tinggi. Selain itu, kolesterol tinggi juga dapat memicu penyakit lain seperti stroke dan hipertensi dengan risiko kematian tinggi bagi pengidapnya.
Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyakit dengan tingkat prevalensi kematian tertinggi di Indonesia. Data Kementerian Kemenkes RI menunjukkan 14,4 persen penyebab kematian di Indonesia yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
"Kalau sudah memicu penyakit, itu sudah disebut dengan silent killer. Seperti pusing, bisa jadi karena tensinya tinggi," kata dr Putri.
Maka dari itu, dr Putri menyarankan agar seseorang yang sudah memasuki usia 20-an untuk memeriksakan kolesterol setidaknya setahun sekali. Hal ini diperuntukkan khususnya bagi mereka yang memiliki riwayat genetik pengidap kolesterol.
"Makanya memang bagusnya kita usia 20 tahun ke atas tuh minimal setahun sekali harus cek," kata dr Putri.
"Apalagi kalau kita punya riwayat keluarga, entah itu kolesterolnya gampang tinggi, jantung, stroke, darah tinggi, kita mulai aware aja," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Alasan Kolesterol Tinggi Dijuluki Silent Killer, Penyakit yang Membunuh Diam-diam"