Risiko pernikahan pasangan yang memiliki perbedaan usia jauh. (Foto: Getty Images/iStockphoto/nurdanst) |
Kabar mengejutkan datang dari pasangan selebriti Desta dan Natasha Rizki. Pasalnya, Desta baru saja melayangkan permohonan cerai talak terhadap istrinya. Rumah tangga mereka juga terbilang jauh dari gosip tak sedap.
"Untuk nama tersebut (Desta), benar adanya telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Jakarta Selatan dengan melawan Natasha" kata Humas Pengadilan Agama Jakarta Selatan Taslimah, dikutip dari detikHot.
"Jenis perkaranya permohonan talak yang diajukan oleh pemohon kepada Pengadilan Agama Jakarta Selatan dengan jenis perkara cerai talak bahwa pemohon memohon untuk diberi izin bercerai dengan termohon dengan nomor perkara 1583/Pdt.G/2023/PAJS," sambungnya.
Sebelumnya, pasangan ini menikah pada 2013 dengan perbedaan usia yang cukup jauh yaitu 16 tahun. Terkait kasus perceraian, pihak pengacara Desta memastikan tidak ada orang ketiga dan keputusan ini sudah disepakati bersama menjadi jalan terbaik.
Di luar kasus itu, apakah menikah dengan usia pasangan yang terlalu jauh rentan memicu cekcok? Psikolog keluarga Nuzulia Rahma menekankan sebenarnya pernikahan dengan jarak usia jauh sah-sah saja selama keduanya memiliki visi misi yang sama dalam pernikahan.
"Sudah sama-sama memahami konsekuensinya, sudah sama-sama berdiskusi akan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi jika usia terlampau jauh, dan diskusi juga mengenai cara-cara yang nanti akan mereka lakukan jika mengalami hambatan terkait permasalahan usia," ujar Rahma, dihubungi detikcom, Jumat (19/5/2023).
Menurut Rahma, tidak ada patokan tertentu terkait jarak usia dengan pasangan. Namun, ia menyarankan agar seseorang menikah dengan yang memasuki tahap perkembangan yang sama.
"Misalnya sama-sama dalam kelompok usia dewasa awal, sama-sama kelompok usia dewasa tengah atau sama-sama dalam kelompok usia dewasa akhir. Jadi walaupun berbeda tahun, namun jika masih dalam kelompok tahap perkembangan yang sama maka diprediksikan akan lebih mudah dalam menjalani pernikahan," kata Rahma.
"Hal ini karena mereka sama sama memiliki tugas perkembangan yang sama dan memiliki fase yang sama dalam menjalankan perannya. Namun walaupun demikian, ini bukanlah patokan wajib," sambungnya.
Dihubungi terpisah, psikolog klinis Ohana Space Michelle Tania MPsi, mengungkapkan jarak usia ideal untuk pasangan mengacu pada penelitian Age Differences in Marriage Partners pada 2015.
"Pada umumnya jarak perbedaan usia di negara-negara maju adalah sekitar 2-3 tahun dan maksimal di 15 tahun," ungkap Michelle, dihubungi detikcom, Jumat (19/5/2023).
Risiko Menikah dengan Pasangan yang Usianya Beda Jauh
Seperti hubungan pernikahan pada umumnya, menikah dengan pasangan yang usianya berbeda jauh juga ada risikonya. Dituturkan Rahma, pasangan yang berbeda kelompok usia perkembangannya otomatis memiliki tugas-tugas perkembangan yang berbeda.
"Hal ini dapat mempengaruhi cara berpikir, cara menjalankan peran, cara mengambil keputusan, dan mempengaruhi beberapa hal lainnya yang terkait fisik, kognitif dan mental," tutur Rahma.
Rahma menambahkan, perbedaan tersebut umumnya dapat menyebabkan konflik dalam pernikahan. Jika dibiarkan, maka dampaknya akan berujung perceraian.
"Perbedaan ini jika tidak dicari solusinya dapat menimbulkan konflik-konflik yang awalnya terlihat kecil, namun jika berlangsung terus menerus, lama-kelamaan akan berdampak tidak baik," tambahnya.
Risiko menikah beda usia yang jauh juga dibahas dalam penelitian Brandan E. Wheeler yang diterbitkan pada 2010. Penelitian itu menyebutkan, perbedaan usia dengan jarak yang jauh akan memunculkan adanya ketidakseimbangan dalam power structure, perbedaan karakteristik, dan perbedaan kesukaan yang dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam pernikahan.
"Perbedaan-perbedaan inilah yang akhirnya membuat pasangan menjadi memiliki interaksi yang minim dan mengarah kepada perceraian," kata Michelle.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Yang Perlu Diperhatikan saat Jalin Hubungan Beda Usia Terpaut Jauh"