Ilustrasi hipertensi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/laflor) |
Kurang lebih 70 juta warga Indonesia mengidap hipertensi. Jumlahnya bisa jauh lebih tinggi lantaran banyak kasus tidak terdiagnosis.
Pasalnya, orang yang mengidap hipertensi kerap kali tidak mengeluhkan gejala apapun. Menurut Ketua Tim Kerja Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah kemenkes Fatcha Nuraliyah, hampir 60 persen dari total kasus yang ditemukan, merasa tidak sadar dirinya mengidap hipertensi atau darah tinggi.
"Dari pengidap hipertensi yang terdiagnosa, mereka mengatakan masih merasa sehat jadi walaupun tekanan darah tinggi, mereka tidak merasa sakit," tuturnya dalam webinar online, dikutip Jumat (9/6/2023).
"Ini adalah populasi yang sangat paling besar, bahwa pengidap hipertensi ini silent killer 59 persen merasa sehat walau menderita hipertensi," sambungnya.
Sementara 31 persen lainnya tidak rutin melakukan pengecekan tekanan darah ke fasilitas kesehatan. Padahal, faktor risiko terbesar dari penyakit jantung, stroke, hingga gagal ginjal adalah hipertensi.
Di sisi lain, ada 14,5 persen yang mengonsumsi obat tradisional sementara 11 persen lupa meminum obat.
"Ada 8 persen tidak mampu membeli obat," lanjut dia.
Dalam kesempatan yang sama, dr Erwinto dari Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia mengingatkan masyarakat untuk membatasi asupan garam sebisa mungkin tidak melampaui 5 sampai 6 gram per hari.
Bagi pria di Asia, lingkar pinggang seharusnya tidak melebihi 90 sentimeter, sementara wanita 80 sentimeter. Olahraga 30 menit sehari, atau 150 menit sepekan juga efektif menghindari risiko hipertensi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Nyaris 60 Persen Warga RI yang Kena Hipertensi Merasa Sehat, Kok Bisa?"