 |
| Langit New York menjadi oranye karena polusi udara dari kebakaran hutan di Kanada. (Foto: Eduardo Munoz Alvarez/Getty Images) |
Langit kota New York beberapa waktu belakangan menjadi sorotan karena berwarna oranye. Hal tersebut terjadi karena polusi udara yang disebabkan oleh kebakaran hutan di Kanada.
Kejadian tersebut menyebabkan kualitas udara di New York saat itu menjadi yang terburuk sepanjang sejarah. Pada rabu dini hari (7/6/2023), kualitas udara di New York menjadi nomor 2 terburuk di dunia setelah Delhi di India.
Menurut IQAir, New York saat itu memiliki indeks kualitas udara atau air quality index (AQI) di angka 160 yang termasuk kategori 'tidak sehat'. Bahkan pada pukul 4 sore, skor AQI di New York pada hari yang sama mencapai angka 413 yang masuk kategori 'berbahaya'.
Jumlah tersebut jauh lebih tinggi bila dibandingkan AQI New York pada hari-hari sebelumnya yang berada di 50 atau masuk dalam kategori 'baik'.
"Kualitas udara telah anjlok di sebagian besar timur laut karena asap dari kebakaran hutan di Kanada bergerak ke selatan," kata pihak National Weather Service dikutip dari CBC, Jumat (9/6/2023).
"Sebelum menghabiskan waktu di luar ruangan, periksa prakiraan kualitas udara. Pastikan Anda tidak melakukan hal yang lebih berbahaya daripada kebaikan bagi diri Anda sendiri," sambungnya.
Ada berbagai masalah kondisi kesehatan yang dapat muncul dari paparan polusi yang terjadi di New York. Menurut National Weather Service, ancaman yang dapat ditimbulkan antara lain sakit kepala, iritasi mata, asma, hingga sulit bernapas.
Kondisi ini dapat berdampak buruk pada kelompok rentan seperti orang tua, anak-anak, dan pasien yang mengalami gangguan kekebalan.
Menteri Lingkungan dan Perubahan Iklim Kanada Steven Guilbeault, mengatakan kejadian kebakaran hutan ini adalah salah satu yang paling buruk dalam sejarah.
"Ancaman peningkatan kebakaran akibat perubahan iklim adalah salah satu dari banyak alasan pemerintah kami mengembangkan Strategi Adaptasi Nasional yang kuat dengan semua tingkat pemerintahan dan kelompok masyarakat adat, sehingga kami yakin masyarakat kami siap menghadapi dampak perubahan iklim," ucap Guilbeault.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Langit Oranye gegara Polusi, Warga New York Dihantui Penyakit Ini"