Hagia Sophia

20 June 2023

Kesaksian Warga di India Bawa Mayat Korban Gelombang Panas Ekstrem

Gelombang panas di India, situasi rumah sakit di India (Foto: AP/Rajesh Kumar Singh)

Gelombang panas terik di dua negara bagian terpadat di India telah membuat rumah sakit kewalahan. Kamar mayat di rumah sakit sampai tidak lagi muat menampung pasien yang meninggal akibat terpapar gelombang panas ekstrem.

Diberitakan APNews, di negara bagian Uttar Pradesh, 119 orang dinyatakan meninggal akibat gelombang panas. Sementara negara bagian Bihar melaporkan 47 kematian.

"Begitu banyak orang sekarat karena panas sehingga kami tidak punya waktu semenit pun untuk beristirahat. Pada hari Minggu, saya membawa 26 mayat," kata Jitendra Kumar Yadav, seorang pengemudi mobil jenazah di kota Deoria kepada The Associated Press.

Penduduk lain mengatakan mereka takut pergi keluar setelah tengah hari karena cuaca yang sangat terik.

Suhu di India melonjak antara 42 dan 44 derajat Celcius di setidaknya lima negara bagian, menurut Departemen Meteorologi India. Suhu tertinggi yang tercatat hari itu adalah 45,4 derajat Celcius, di negara bagian Odisha timur India.

Rumah sakit terbesar di distrik Ballia di Uttar Pradesh tidak mampu menampung lebih banyak pasien. Para pejabat mengatakan kamar mayat penuh setelah 54 orang, semuanya lansia yang menderita berbagai masalah kesehatan, meninggal akibat gelombang panas. Beberapa keluarga diminta untuk membawa pulang jenazah kerabatnya.

Bangsal di rumah sakit tidak memiliki AC yang menyala, dan unit pendingin yang dipasang tidak berfungsi dengan baik karena fluktuasi daya. Petugas mengipasi pasien dengan buku dan menyeka keringat mereka untuk menjaga mereka tetap dingin.

Para pejabat mengatakan kasus yang lebih parah dipindahkan ke rumah sakit di kota-kota besar terdekat seperti Varanasi, dan lebih banyak dokter serta sumber daya medis dikirim ke rumah sakit distrik untuk menangani krisis yang disebabkan oleh panas.

Di dalam rumah sakit distrik Ballia, pemandangan kacau mengingatkan pada pandemi virus Corona, dengan keluarga dan dokter berebut karena banyak pasien membutuhkan perhatian segera. Koridor berbau pesing, sampah dan limbah medis, dan dinding rumah sakit ternoda ludah daun sirih.

"Semua staf kami telah berada di sini selama tiga hari berturut-turut dan terlalu banyak bekerja," kata Dr. Aditya Singh, seorang petugas medis darurat.
























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pengakuan Warga India Gotong 26 Mayat Korban Gelombang Panas Mematikan"