Ilustrasi. (Foto: iStock) |
Polusi udara beberapa waktu terakhir di DKI Jakarta dan sekitarnya tengah menjadi sorotan. Baru-baru ini, kualitas udara dinilai buruk dan tidak baik untuk kesehatan masyarakat.
Salah satu kelompok masyarakat yang dapat mengalami efek kesehatan dari polusi buruk adalah anak-anak. Oleh karena itu, ada baiknya orang tua bisa menjaga anak terbebas dari berbagai penyakit karena polusi.
Jika tidak memiliki air purifier, dokter spesialis anak dr Darmawan B Setyanto SpA(K) mengatakan ada berbagai cara yang dapat dilakukan orang tua untuk menjaga anak dari polusi. Apa saja?
dr Darmawan mengatakan yang terpenting dari penanganan masalah polusi adalah penyebabnya. Orang tua juga harus waspada pada polusi udara dalam rumah baik yang disebabkan di dalam rumah, ataupun di luar rumah.
"Yang paling penting itu adalah kembali ke hulunya. Bagaimana cara kita memastikan bahwa anak terlindungi dari sumber polusinya. Misalnya kalau ada yang merokok di rumah ya harus dihindari, atau misalnya orang tua yang merokok kalau bisa harus berhenti," ucap dr Darmawan.
Lebih lanjut, dr Darmawan juga menyarankan orang tua untuk menggunakan alat rumah tangga yang minim polusi. Misalnya menghindari bahan bakar kayu atau misalnya juga bisa beralih ke kompor listrik.
"Jika tidak memiliki itu semua, bisa pastikan lokasi memasaknya memiliki ventilasi yang baik. Bisa juga menggunakan alat penghisap asap masakan agar nanti polusinya bisa keluar dari rumah," jelasnya.
dr Darmawan juga menekankan pentingnya gaya hidup sehat. Gaya hidup yang tidak baik pada anak dapat membuat anak lebih mudah terdampak dari buruknya polusi.
Misalnya bisa dengan mengonsumsi makanan yang lebih bergizi dan sehat, menghindari junk food, serta terus menjaga aktivitas fisik.
"Kalau misalnya di luar ruangan berpolusi, bisa cek juga aplikasi-aplikasi untuk melihat kualitas udara sekitar. Pastikan kualitas udara baik kalau mau berolahraga atau beraktivitas keluar ruangan, pakai masker juga," ucapnya.
"Namun, saran saya tetap untuk memperbanyak aktivitas di indoor saja dengan kualitas udara seperti ini. Banyak aktivitas yang bisa dilakukan di dalam rumah," sambungnya.
Lebih lanjut, dr Darmawan mengatakan bahwa polusi udara tidak hanya berdampak pada sistem pernapasan anak, melainkan juga dapat berdampak pada kecerdasan anak.
"Anak-anak itu otaknya masih berkembang jadi kalau kena paparan polusi bisa saja kognitif terganggu, mental terganggu. Kalau pada orang dewasa biasanya lebih ke kena stroke seperti itu," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Banyak Anak Batpil di Tengah 'Ambyar' Polusi, Ortu Harus Gimana?"