Hagia Sophia

19 August 2023

Polusi DKI Sempat Turun Saat Peringatan 17-an, Ini Kata BMKG

Penampakan langit Jakarta di tengah polusi yang mereda. (Foto: An Uyung Pramudiarja/detikHealth)

Ada yang beda dari kualitas udara DKI Jakarta dan sekitarnya di momen HUT RI ke-78. Aplikasi pemantau kualitas udara, Nafas Indonesia melaporkan nyaris seluruh wilayah di Jabodetabek berwarna kuning. Artinya, polusi tidak lagi tinggi bahkan kualitas udara berada di level cukup baik.

Ini menjadi momen yang langka dilaporkan sepanjang Juli hingga Agustus 2023.

Per hari ini Jumat (18/8), polusi udara DKI hingga Tangerang Selatan juga tak seburuk biasanya. Bila di jam keberangkatan kerja selalu terpantau berada di zona merah atau udara buruk, kini laporan situs IQAir pukul 2 dini hari di DKI pada periode tersebut cukup baik.

Polusi udara baru memburuk di pukul 13:00 WIB siang, hingga turun kembali berwarna oranye di jam 15:00 dengan kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Apa yang Terjadi?

BMKG buka suara soal kemungkinan kualitas udara mulai membaik. Menurut mereka, secara teori terkait perspektif cuaca, ada beberapa pemicu yang melatarbelakanginya.

Pertama, soal hembusan angin. "Hembusan angin yang cukup kencang dapat membuyarkan kumpulan polutan di suatu wilayah sehingga bergerak menyebar," beber Plt Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani, menekankan nihil kemandekan udara dalam waktu tersebut, sehingga polutan tidak menetap dalam jumlah tinggi di suatu wilayah.

Kemungkinan lain yang secara umum memicu udara lebih baik adanya hujan dengan intensitas signifikan sehingga memungkinkan terjadi washout polutan secara masif. Namun, catatan BMKG tidak mencatat keadaan hujan di DKI Jakarta melainkan lagi-lagi angin relatif kencang dengan kecepatan mencapai 15 knot.

"Nilai kecepatan ini relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan wilayah lain di sekitarnya, sehingga besar kemungkinan polusi udara pada periode tersebut terbuyarkan oleh angin," sebut dia saat dikonfirmasi detikcom Jumat (18/8/2023).

Sayangnya, fenomena itu tidak berlangsung lama. Kecepatan angin terpantau kembali menurun di malam hari. Di luar penilaian analisis cuaca, BMKG tak menampik bila udara lebih baik juga dipengaruhi aktivitas mobilitas dengan moda transportasi.

"Perbaikan kualitas udara di Jakarta pada tanggal 17 Agustus tersebut juga sangat mungkin dipengaruhi oleh penurunan jumlah moda transportasi dan aktivitas industri yang libur pada tanggal tersebut," katanya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "BMKG Ungkap Kemungkinan Penyebab Polusi DKI Sempat 'Mereda' di Momen HUT RI"