Warga pakai masker lagi di tengah buruknya polusi udara. (Foto: Grandyos Zafna) |
Tidak hanya efeknya ke pernapasan, polusi udara juga bisa menyerang organ lain, termasuk pencernaan. Kok bisa?
Guru besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, menyebut bahwa efek polusi tidak hanya menyerang ke paru-paru, melainkan bersifat multiorgan termasuk ke saluran pencernaan.
Prof Ari menjelaskan bahwa polusi udara yang buruk tak hanya menyebabkan masalah pada organ paru, tetapi juga jantung, liver, ginjal, hingga saluran cerna.
"Saat di jalanan tidak menggunakan masker akhirnya masuk ke dalam esofagus kita lalu masuk ke lambung ke usus 12 jari. Secara langsung polusi pun bisa berdampak pada saluran cerna. Jadi, jangan anggap sederhana masalah polusi udara ini," kata Prof Ari, melalui webinar, ditulis Minggu (27/8/2023).
Jika menghirup polutan penyebab polusi udara secara terus menerus, dampaknya akan mempengaruhi mikrobiota usus. Mikroba usus kita yang memiliki bakteri baik akan terkontaminasi oleh polutan tersebut.
"Akibatnya apa? timbul diabetes, obesitas, gangguan metabolik dan IBD (inflammatory bowel disease / peradangan pencernaan)," ujarnya.
Dampak langsung yang dirasakan yakni diare tetapi dalam jangka panjang dapat menyebabkan peradangan pada usus besar yang disebut dengan IBD (Inflammatory bowel disease).
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Jangan Remehkan Dampak Polusi, Guru Besar FKUI Sebut Bisa Rusak Pencernaan!"