Foto ilustrasi: Freepik/fabrikasimf |
Rasa nyeri atau sakit pada kaki kerap dikaitkan dengan penyakit asam urat, termasuk pada bagian tumit. Kondisi ini bisa membuat orang yang mengalaminya kesulitan untuk berjalan.
Kadar asam urat tinggi dapat meningkatkan risiko penumpukan di jaringan persendian hingga memicu radang sendi. Kondisi ini ditandai dengan nyeri kaki, bengkak, kemerahan, dan gejala yang muncul pada jempol kaki. Lalu, apakah benar nyeri di bagian tumit juga termasuk gejala asam urat?
Dikutip dari laman Heel That Pain, asam urat kerap muncul di kaki dibandingkan bagian tubuh lainnya. Asam urat sangat sensitif terhadap suhu dingin, karena jauh dari jantung.
Saat menjalar ke seluruh tubuh hingga kaki, cairan asam urat akan mengkristal. Itu menyebabkan nyeri di persendian jempol kaki atau persendian tumit.
Meski begitu, nyeri asam urat khususnya pada tumit masih sangat jarang terjadi. Menurut spesialis ortopedi dan traumatologi dr Jessica Fiolin, SpOT, nyeri karena asam urat lebih sering muncul pada ibu jari kaki.
"Nyeri yang biasa disertai pembengkakan akibat asam urat umumnya dirasakan paling sering pada ibu jari kaki. Dan biasa ditandai dengan riwayat konsumsi makanan tinggi purin seperti daging merah, kacang-kacangan ataupun seafood," kata dr Jessica pada detikcom, Selasa (29/8/2023).
"Meski begitu, penumpukan kristal purin di area tumit juga bisa terjadi, tetapi hanya pada kasus yang jarang terjadi," sambungnya.
Nyeri pada tumit tidak hanya disebabkan oleh kadar asam urat yang tinggi saja. Ada kondisi lain yang bisa memicu keluhan di area tersebut, salah satunya yang paling umum adalah plantar fasciitis.
Plantar fasciitis adalah peradangan yang terjadi pada plantar fascia, yakni urat yang terdapat di telapak kaki. Mulai dari tulang tumit menuju ke pangkal jari kaki.
Dikutip dari Mayo Clinic, plantar fasciitis umumnya menyebabkan nyeri menusuk yang biasanya terjadi saat pertama kali melangkah di pagi hari. Saat bangun dan bergerak, rasa sakitnya biasanya berkurang.
Tetapi, rasa sakitnya mungkin muncul kembali setelah berdiri lama atau saat berdiri setelah duduk.
Beda Nyeri Tumit Asam Urat dan Plantar Fasciitis
Adapun beberapa gejala yang berbeda dari kedua kondisi tersebut. Secara umum, nyeri akibat plantar fasciitis akan membaik dengan istirahat. Sedangkan nyeri akibat asam urat, akan kambuh saat tidak aktif dan istirahat dalam waktu lama.
Nyeri Tumit karena Asam Urat
- Kemerahan, bengkak, dan nyeri tekan yang paling terasa di tempat pertemuan tumit dan pergelangan kaki
- Kondisi ini juga mungkin akan melihat gejala di pangkal jempol kaki
- Seringkali, gejala asam urat akan kambuh di tengah malam (saat asam urat mengendap dan mendingin selama periode aktivitas rendah)
- Saat kambuh, tumit akan terasa sangat panas dan nyeri saat disentuh sehingga mengenakan kaus kaki pun sangat menyiksa
- Nyeri yang tidak terlalu hebat namun menetap setelah 'serangan asam urat' yang kambuh
- Meningkatnya kesulitan menggerakkan sendi
Nyeri Tumit karena Plantar Fasciitis
- Nyeri tumit yang paling hebat terjadi di pagi hari (ketika plantar fascia belum 'menghangat' melalui gerakan)
- Nyeri yang sedikit membaik dengan peregangan dan aktivitas fisik berdampak rendah
- Nyeri tajam atau tumpul, disertai kemerahan atau bengkak
- Nyeri yang terjadi bersamaan dengan penambahan berat badan
- Kesulitan berjalan atau berdiri pada kaki yang terkena (plantar fasciitis dapat terjadi pada kedua kaki, meskipun lebih jarang)
- Nyeri yang membaik melalui penggunaan ortotik yang membantu menyelaraskan dan melindungi plantar fascia
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Benarkah Nyeri Tumit Jadi Gejala Asam Urat? Begini Faktanya"