Hagia Sophia

07 September 2023

Ingin Suntik Putih Supaya Mirip Artis Korea? Ketahui Dulu Risikonya

Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/monzenmachi)

Memiliki kulit putih cantik seperti artis Korea diidamkan oleh banyak wanita. Ada berbagai hal yang dilakukan untuk bisa mendapatkan kulit putih dengan cepat, salah satunya adalah suntik putih glutathione.

Namun, prosedur suntik putih menggunakan glutathione menjadi sorotan karena keamanan dari zat yang digunakan. Berkaitan dengan hal tersebut, dokter spesialis kulit dr Rizky Lendl, SpDVE mengungkapkan bahwa menggunakan glutathione untuk suntik putih belum disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) dan ilegal untuk dilakukan.

"Glutathione ini sebenarnya antioksidan yang memang berguna untuk menghambat enzim tirosinase. Enzim ini yang berperan dalam pembentukan pigmen," ujar dr Rizky ketika ditemui detikcom di Jakarta Selatan, Rabu (6/9/2023).

"Zat ini memang dapat memutihkan kulit namun harus sangat berhati-hati untuk penggunaannya. Sampai saat ini glutathione versi injeksi belum disetujui oleh BPOM," sambungnya.

Adapun lebih lanjut, dr Rizky menjelaskan efek berbahaya yang dapat terjadi pada tubuh apabila mendapatkan suntik putih glutathione.

"Ada penelitian dosis yang diberikan itu 2400 mg per minggu, terus di akhir penelitian hasilnya 30 persen pasien itu mengalami gangguan liver. Proses penelitiannya itu dilakukan dalam waktu 3 bulan, jadi kita memang harus hati-hati dengan bahayanya," sambungnya.

dr Rizky menjelaskan bahwa tidak semua jenis glutathione tidak boleh digunakan. Ia mengatakan bahwa glutathione oral dan oles sudah disetujui oleh BPOM dan boleh untuk digunakan.

"Sebenarnya glutathione untuk penggunaan yang oral sudah disetujui oleh BPOM. Dan memang secara penelitian mengonsumsi dosis 500 mg glutathione dapat mencerahkan warna kulit dan cenderung lebih aman," pungkasnya.




























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Latah Ikut Tren Suntik Putih demi Cerah Instan? Cari Tahu Dulu Risikonya"