Hagia Sophia

07 September 2023

Mengenal Penyakit Hernia: Penyebab, Gejala Serta Pengobatannya

Foto: Freepik

Apa itu hernia? Hernia adalah penyakit yang disebabkan oleh kelemahan dan ketegangan otot. Kondisi ini kemudian akan menimbulkan tonjolan yang umumnya ada di perut atau selangkangan.

Dilansir laman Healthline, hernia terjadi ketika ada kelemahan atau lubang pada dinding otot yang biasanya menjaga organ perut untuk tetap pada tempatnya. Kelainan ini memungkinkan organ dan jaringan terdorong sehingga mampu memunculkan tonjolan.

Pada banyak kasus, tonjolan hernia timbul di bagian perut tepatnya antara dada dan pinggul. Namun, hernia juga bisa timbul di paha atas dan selangkangan.

Umumnya, hernia tak berbahaya dan tidak menyebabkan rasa sakit. Tapi terkadang, hernia dapat mengakibatkan rasa nyeri yang membuat pengidapnya tidak nyaman.

Meski hernia bukanlah kondisi yang mengancam nyawa, tonjolan yang ditimbulkan tidak hilang dengan sendirinya. Benjolan ini memungkinkan hilang saat penderitanya berbaring, tapi beberapa keadaan bisa membuatnya muncul kembali. Karena itu, pasien hernia kadang memerlukan pembedahan untuk mencegah ke arah komplikasi yang membahayakan.

Simak informasi lebih lengkapnya mengenai hernia pada pembahasan berikut ini.

Penyebab Hernia

Dijelaskan sebelumnya, tonjolan hernia disebabkan oleh kelemahan otot. Terdapat sejumlah yang memicu aktivitas dan masalah medis yang mampu memicu terjadinya hernia, yakni:
  • Kondisi bawaan selama dalam rahim dan muncul sejak lahir
  • Mengangkat beban berat tanpa menstabilkan otot perut terlebih dahulu
  • Batuk atau bersin yang terus-menerus
  • Mengejan saat buang air besar
  • Memaksakan untuk buang air kecil
  • Kelebihan berat badan
  • Penuaan
  • Merokok
  • Kehamilan ganda.

Gejala Hernia

Dalam banyak kasus, hernia hanyalah benjolan tanpa menimbulkan rasa sakit yang tidak menimbulkan masalah dan tak perlu penanganan medis segera.

Namun, penyakit ini bisa menimbulkan rasa nyeri dan tak nyaman pada area sekitar tonjolan ketika pengidapnya melakukan aktivitas tertentu. Seiring meningkatnya rasa sakit, pasien hernia akhirnya akan menemui dokter.

Walau kebanyakan kondisi hernia tidak menunjukkan adanya gejala, tapi gejala bisa muncul pada beberapa jenisnya. Gejala hernia yang membutuhkan pertolongan medis segera, seperti:
  • Terasa nyeri berlebih di perut
  • Mual dan muntah
  • Tonjolan tidak terdorong kembali ke perut
  • Mulas
  • Kesulitan menelan
  • Nyeri dada.

Jenis-jenis Hernia

Penyakit hernia memiliki sejumlah tipe. Dan di antaranya ada beberapa yang paling umum, yaitu:

1. Hernia Inguinalis
Ini adalah jenis hernia yang paling banyak terjadi. Hernia inguinalis terjadi ketika usus terdorong melalui robekan pada dinding perut bagian bawah, kerap kali pada kanal inguinalis. Hernia tipe ini lebih sering terjadi pada laki-laki lantaran testis turun melalui kanalis inguinalis sesaat setelah lahir.

2. Hernia Hiatus
Hernia tipe hiatus terjadi saat sebagian perut menonjol melalui diafragma ke dalam rongga dada. Hernia satu ini kerap menyerang orang berusia di atas 50 tahun. Apabila ada seorang anak yang mengalami hernia hiatus, maka penyebabnya bisa jadi kelainan bawaan lahir.

3. Hernia Umbilikalis
Jenis hernia umbilikalis terjadi ketika usus menonjol melalui dinding perut dekat pusar. Umbilikalis merupakan tipe hernia yang mampu hilang dengan sendirinya seiring bertambah kuatnya dinding otot perut.

Hernia tipe ini bisa dialami oleh anak-anak maupun bayi. Orang tua memungkinkan dapat melihat benjolan hernia ini di dekat pusar, terutama saat anak menangis. Meski begitu, orang dewasa juga dapat mengidap hernia umbilikalis.

4. Hernia Ventral
Hernia ventral terjadi saat organ atau jaringan menonjol melalui lubang di otot perut. Jenis ini dapat timbul pada bayi sejak lahir, tapi lebih sering muncul ketika melakukan aktivitas pemicu. Ukuran tonjolan hernia ventral dapat mengecil saat pengidapnya berbaring.

Pengobatan Hernia

Ada sejumlah pengobatan yang dapat dilakukan untuk penyakit hernia, yakni:

1. Pembedahan
Pembedahan menjadi satu-satunya pengobatan hernia yang efektif. Tapi, perlu atau tidaknya operasi tergantung pada ukuran benjolan hernia dan tingkat keparahan gejala yang dialami pasien. Adapun dokter hanya akan memantau kondisi hernia jika kemungkinan terjadi komplikasi yang berbahaya.

2. Memakai Truss
Dalam sejumlah kasus, memakai truss mampu bantu meringankan gejala hernia. Truss sendiri adalah pakaian dalam khusus yang berguna untuk menahan organ yang menonjol akibat hernia untuk tetap di tempatnya.

3. Konsumsi Obat
Penderita hernia hiatus memungkinkan diberi obat minum dari dokter bisa meredakan rasa nyeri dan tidak nyaman pada sekitar area tonjolan. Di antara obat yang diresepkan dokter, seperti antasida, antagonis H2 atau penghambat reseptor H2, dan penghambat pompa proton.




























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Apa Itu Hernia? Ketahui Penyebab, Gejala, Hingga Pengobatannya"