Mohamed Salah. Foto: Action Images via Reuters/PETER CZIBORRA |
Situasi Mohamed Salah dan Liverpool musim lalu sempat menjadi bahan studi di Harvard. Penyerang Mesir itu hampir 'putus' dengan The Reds.
Tahun lalu, Salah memasuki tahun terakhirnya di Liverpool. Rumor transfernya sempat mencuat.
Negosiasi kontrak baru Salah rupanya sempat menjadi bahan studi di Harvard Business School. Hasil studinya dirilis, dan dibagikan Salah.
Dibagikan di akun Instagramnya, dan dilansir Daily Mail, terungkap bahwa Salah dan Liverpool sempat deadlock soal kontrak baru. Penawaran Liverpool jauh dari permintaan Salah.
"Saya mulai khawatir bahwa kita mungkin tidak dapat mencapai kesepakatan mengenai kontrak baru, Mohamed - tawaran terbaru mereka masih sangat jauh dari yang kita inginkan," tuls surat tersebut, yang berisi pernyataan Salah diberitahu pengacara dan penasihatnya, Ramy Abbas Issa, dalam wawancara bulan Juni 2022.
Setelah deadlock, Mohamed Salah menyatakan komitmennya untuk terus bernegosiasi. Ia menyatakan Liverpool harus menunjukkan keseriusannya.
"Saya ingin tetap bersama Liverpool. Tapi klub perlu menunjukkan bahwa mereka juga menginginkan saya," terangnya.
Salah juga percaya betul pada agennya. "Kami adalah mitra. Saya tahu dia akan selalu melakukan yang terbaik untuk saya," kata Salah soal Ramy Abbas Issa.
Akhirnya, Salah mendapat apa yang diinginkannya. Penyerang 31 tahun itu diberi kontrak sampai 2025, dan terus menunjukkan ketajamannya.
Sepanjang musim 2022/2023, Salah bisa membuat 30 gol dan membawa Liverpool menjuarai Piala FA. Musim ini, ia sudah membuat 4 gol.
Mohamed Salah membela Liverpool sejak 2017, dan total sudah bikin 190 gol. Ia membantu memenangkan 7 gelar, termasuk gelar Premier League dan Liga Champions.
Artikel ini telah tayang di sport.detik.com dengan judul "Studi Harvard Ungkap Salah dan Liverpool Nyaris Putus"