Foto ilustrasi: shutterstock |
Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi. Berdasarkan data yang dikeluarkan WHO pada 2021, angka kematian akibat penyakit jantung mencapai 17,8 juta. Bahkan, satu dari tiga kematian di dunia yang terjadi setiap tahun disebabkan oleh penyakit jantung.
Bahayanya lagi, penyakit jantung bisa dipicu hal sehari-hari yang kerap dianggap sepele, misalnya stres. Kok bisa? Memangnya, apa sih yang terjadi pada jantung saat seseorang mengalami stres?
Spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Erta Priadi Wirawijaya, SpJP, FIHA mengungkapkan stres memang menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Sebab, stres bisa menyebabkan perubahan baik secara fisik maupun biologis pada tubuh.
"Stres memang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, dan ini terkait dengan berbagai perubahan fisik dan biologis yang terjadi dalam tubuh saat mengalami stres," ujarnya dalam konferensi pers secara daring, Senin (25/9//2023).
dr Erta menjelaskan ada beberapa hal yang bisa terjadi pada jantung jika seseorang sering mengalami stres. Pertama, yakni meningkatnya risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi.
"Stres dapat memicu pelepasan hormon stres, seperti adrenalin, yang meningkatkan tekanan darah. Tekanan darah yang tinggi adalah faktor risiko utama penyakit jantung," ungkapnya.
Tak hanya itu, stres juga bisa meningkatkan produksi hormon kortisol yang dapat berdampak pada metabolisme tubuh.
"Kortisol dapat memengaruhi metabolisme tubuh dan menyebabkan peningkatan kadar gula farah, yang dapat memengaruhi kesehatan pembuluh darah," imbuhnya.
Selain memicu pelepasan hormon kortisol dan adrenalin, dr Erta mengatakan stres juga dapat meningkatkan heart rate dan beban kerja jantung.
"Stres dapat memengaruhi detak jantung. Beberapa orang mengalami peningkatan denyut jantung (takikardia) saat stres, yang jika berlangsung dalam jangka panjang dapat meningkatkan beban kerja jantung," jelasnya.
Di sisi lain, stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh yang merusak dinding arteri.
"Stres kronis dapat memicu peradangan dalam tubuh. Peradangan kronis merupakan faktor risiko penyakit jantung karena dapat merusak dinding arteri dan meningkatkan risiko pembentukan plak aterosklerosis," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Hati-hati! Sering Stres Bikin Rentan Sakit Jantung, Begini Penjelasan Dokter"