Ilustrasi vape. (Foto: Getty Images/iStockphoto/bymuratdeniz) |
Seorang pria menggunakan implan payudara gegara mengalami kerusakan paru-paru parah akibat sering nge-vape. Langkah itu terpaksa dilakukan oleh dokter lantaran pria tersebut hampir kehilangan nyawa.
Ia adalah David 'Davey' Bauer (34) di Missouri, Amerika Serikat. Awalnya, ia memiliki kondisi fisik yang sehat saat mulai menggunakan vape pada 2014 dan merokok saat usianya 21 tahun. Saat itu ia berpikir, dengan beralih dari rokok konvensional ke vape, hidupnya bisa menjadi lebih sehat. Terlebih saat itu, ia memiliki gaya hidup yang aktif dengan sering bermain seluncur salju.
Namun, pada April 2023, Bauer mulai mengalami sesak napas dan terserang flu. Saat itu, Bauer ketahuan menderita infeksi paru-paru yang kebal terhadap antibiotik. Kondisi kesehatannya pun terus memburuk, hingga Bauer akhirnya dirawat di rumah sakit St. Louis.
Di sana barulah ketahuan bahwa Bauer mengalami kerusakan paru-paru yang parah. Petugas medis pun harus memasang oksigenasi membran ekstrakorporeal pada Bauer, yakni untuk memompa darah ke seluruh tubuh, memungkinkan jantung dan paru-paru beristirahat.
"Paru-paru Davey sangat terinfeksi sehingga mulai mencair. Jika Anda melihat X-ray-nya, tidak ada yang tersisa. Paru-parunya penuh dengan nanah," ungkap ahli paru dan direktur medis Program Transplantasi Paru-paru di Northwestern Medicine Canning Thoracic Institute, Rade Tomic, dikutip dari Mirror News UK, Jumat (10/11/2023).
Meskipun Bauer bisa mendapatkan transplantasi paru-paru, petugas medis yakin, Bauer tidak akan selamat. Walhasil setelah memasang paru-paru buatan ke tubuh Bauer, dokter menggunakan implan untuk menahan jantung Bauer agar tidak runtuh di dalam rongga dada.
"Salah satu hal penting adalah menjaga jantungnya tetap terdukung. Itu dilakukan dengan menggunakan implan payudara DD. Jadi, dengan itu, kami bisa memasukkannya ke dalam rumah sakit. posisi stabil dan membawanya ke ICU," kata kepala bedah toraks dan direktur Canning Thoracic Institute, Dr Ankit Bharat.
"Apa yang kami temukan sangat cepat, tubuhnya mulai membersihkan infeksinya. Dia membaik dengan cepat. Dalam waktu 24 jam, kami mendapat tawaran organ, dan pada tanggal 28 Mei, kami membawanya kembali ke ruang operasi dan memasang paru-paru baru," imbuhnya.
Bauer mengaku amat bersyukur untuk 'kesempatan kedua' dalam hidupnya. Ia pun mengingatkan orang-orang untuk tidak berhenti merokok dan menggunakan vape.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Cerita Pria Pasang Implan Payudara usai Paru-paru Rusak Keseringan Nge-vape"